kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Kerugian BNBR bengkak jadi Rp 3,6 triliun


Selasa, 28 Maret 2017 / 19:09 WIB
Kerugian BNBR bengkak jadi Rp 3,6 triliun


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) belum juga keluar dari jerat kerugian. Total rugi bersih BNBR tahun 2016 membengkak 105% menjadi Rp 3,6 triliun dibandingkan tahun sebelumnya.

Pendapatan BNBR turun 37,81% menjadi Rp 2 triliun. Sementara laba bruto turun dari Rp 626 miliar menjadi menjadi Rp 96 miliar. Penurunan beban yang tidak sebanding dengan penurunan pendapatan membuat BNBR membukukan rugi usaha Rp 443,9 miliar.

Meski sudah membukukan laba selisih kurs sebesar Rp 212 miliar, BNBR memiliki rugi bersih pada entitas asosiasi dan pengendalian bersama sebesar Rp 1,5 triliun. Selain itu, ada beban penyisihan penurunan nilai investasi sebesar Rp 1 triliun.

Dalam laporan keuangan, Selasa (28/3), BNBR menyebutkan penurunan nilai (impairment) itu berasal dari entitas PT Kalimantan Prima Power sebesar Rp 921,3 miliar dan PT Guruh Agung sebesar Rp 102,4 miliar.

Entitas asosiasi BNBR di Singapura, Bakrie Petroleum International Pte Ltd dengan kepemilikan 41% saham, mengalami rugi bersih Rp 4,5 triliun pada tahun 2016. Padahal di tahun 2015, entitas ini mencetak laba Rp 1,4 triliun.

Kinerja BNBR di akhir 2016 berubah drastis dari kinerja pada Kuartal III 2016 yang masih mencatatkan laba bersih Rp 20 miliar. Hingga berita ini diturunkan, KONTAN belum mendapat respons dari manajemen BNBR terkait laporan keuangan perseroan tahun lalu.

William Suryawijaya, Kepala Riset Asjaya Indosurya Securities mengatakan, melihat kinerja perseroan yang masih tertekan, ia menilai masih banyak risiko pada kinerja jangka panjang BNBR. "Selain harus fokus mengurangi utangnya, BNBR perlu memperbaiki tata kelola perusahaan," tandas William.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×