kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,40   8,81   0.99%
  • EMAS1.332.000 0,60%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Respons emiten terhadap penormalan kembali perdagangan di bursa


Senin, 01 Juni 2020 / 21:04 WIB
Respons emiten terhadap penormalan kembali perdagangan di bursa
ILUSTRASI. Layar menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat dibukanya perdagangan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (26/5/2020). IHSG dibuka menguat 32,16 poin atau 0,71 persen ke posisi 4.578,11 pada pukul 09.25 WIB. ANTARA F


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mulai bertaji. Selama periode sebulan perdagangan, IHSG telah menguat 5,73%. Dalam sepekan, IHSG berhasil menguat 4,51%.

Bahkan, pekan lalu IHSG berhasil mencatatkan reli penguatan empat hari berturut-turut.

Meski demikian, hingga saat ini belum ada keputusan terkait penormalan kembali perdagangan dan aktivitas bursa. Sebut saja auto rejection bawah (ARB) yang masih ditentukan pada level 7% per Jumat (29/5).

Baca Juga: Ketegangan AS dan China bakal jadi sentimen utama penggerak IHSG di bulan Juni

Adapula jam perdagangan bursa masih dipersingkat hingga pukul 15.00 WIB.

Hal ini pun ditanggapi beragam oleh emiten selaku pelaku pasar. Presiden Direktur PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK) mengatakan, pihaknya masih menyetujui terkait penetapan ARB yang berada di level 7%.

Sebab, Ridwan menilai situasi pasar saat ini masih belum sepenuhnya normal dan situasi global saat ini yang masih cenderung melemah.

“Karena sebagai pelaku pasar, dengan adanya batasan seperti saat ini, kami menjadi lebih mudah untuk mengantisipasi pergerakan harga saham,” terang Ridwan kepada Kontan.co.id, Senin (1/6).

Baca Juga: Begini dampak ketegangan hubungan AS-China terhadap pergerakan IHSG

Ridwan beranggapan, pengembalian ARB boleh dilakukan ketika kondisi pasar kembali stabil untuk menciptakan kondisi pasar yang positif seperti sedia kala.

MARK sendiri menjadi emiten yang melakukan aksi pembelian kembali atau buyback saham di tengah ketidakpastian pasar saham akibat pandemic Corona (Covid-19).

Ridwan mengatkan, hingga saat ini MARK telah merealisasikan buyback senilai Rp 6,94 miliar. Buyback ini dilakukan terhadap 20,43 juta saham dan dibeli dengan kisaran harga sebesar Rp 340 per saham.

Baca Juga: Berhasil perkasa di pekan lalu, ini sentimen bagi bursa saham global di pekan ini

Sementara itu, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT PP Tbk (PTPP) Agus Purbianto menilai apa yang dilakukan oleh BEI sudah melalui kajian yang matang dan komprehensif.

“Selaku pelaku pasar kami akan mengikuti dan mendukung atas kebijakan yang diambil,” ujar Agus saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (1/6).

Sejak awal tahun atau secara year-to-date, saham PTPP masih melemah 54,26%. Per 28 Mei 2020, emiten pelat merah ini telah mengeksekusi buyback saham senilai Rp 8 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×