Reporter: Dimas Andi | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten pertambangan batubara, PT Resource Alam Indonesia Tbk (KKGI) meraih kinerja keuangan positif pada 2024. Capaian ini ditopang oleh dampak strategi efisiensi biaya, penguatan operasional, dan ekspansi yang terarah.
Pendapatan KKGI mampu tumbuh 10,9% year on year (yoy) menjadi US$ 326,8 juta pada 2024, dibandingkan realisasi tahun sebelumnya yakni US$ 294,67 juta. Laba kotor KKGI turut meningkat 95,4% yoy menjadi US$ 103,14 juta pada 2024, dari sebelumnya US$ 52,78 juta. Peningkatan ini mencerminkan keberhasilan perusahaan dalam menjaga profitabilitas di tengah fluktuasi harga batu bara global.
Sejalan dengan itu, laba bersih setelah pajak KKGI tumbuh 49,85% menjadi US$ 40,15 juta pada akhir 2024, dari realisasi tahun sebelumnya senilai US$ 26,8 juta.
Direktur Keuangan Resource Alam Indonesia, Agoes Soegiarto Soeparman menyampaikan, pertumbuhan laba kotor hampir dua kali lipat ini merupakan hasil dari kedisiplinan operasional, efisiensi yang terus ditingkatkan, serta optimalisasi rantai pasokan.
"Rasio profitabilitas perusahaan juga mengalami penguatan signifikan," kata dia dalam siaran pers, Senin (24/3).
Baca Juga: Laba Resource Alam Indonesia (KKGI) Tumbuh 49,85% Jadi US$ 40,15 Juta pada 2024
Dia menambahkan, margin laba kotor KKGI mampu tumbuh dari 17,91% menjadi 31,56%, sementara margin laba operasional perusahaan juga naik dari 12,97% menjadi 19,84%, dan margin laba bersih bertambah dari 9,10% menjadi 12,28%.
Dari sisi efisiensi, cash cost KKGI berhasil ditekan sebesar 17,4%, dari sebelumnya $ 34,65 per metrik ton pada 2023 menjadi US$ 28,61 per metrik ton pada 2024. Hal ini menjadi bukti keberhasilan KKGI dalam meningkatkan efisiensi operasional.
Lebih lanjut, KKGI mampu memproduksi 5,92 juta metrik ton batubara pada 2024 atau meningkat 10,87% yoy dibandingkan realisasi tahun sebelumnya yaitu 5,34 juta metrik ton. Volume penjualan batubara perusahaan juga tumbuh lebih tinggi sebesar 19,27%, dari 5,24 juta metrik ton pada 2023 menjadi 6,25 juta metrik ton pada 2024.
KKGI pun turut memperkuat fundamental keuangannya dengan rasio yang semakin sehat. Return on Assets (ROA) perusahaan ini tercatat meningkat dari 13,37% menjadi 19,21%, Return on Equity (ROE) naik dari 19,24% menjadi 24,96%, dan Debt to Equity Ratio (DER) turun signifikan dari 3,82% menjadi 1,66%.
Agoes menjelaskan, pengelolaan keuangan yang hati-hati dan strategis telah memperkuat posisi KKGI untuk terus bertumbuh tanpa beban utang yang berlebihan.
Untuk tahun 2025, KKGI menargetkan produksi dan penjualan batubara sebesar 5,85 juta metrik ton. Target ini berasal dari produksi 4,85 juta metrik ton oleh anak usahanya yaitu PT Insani Baraperkasa dan 0,99 juta metrik ton oleh PT Loa Haur.
Guna memenuhi target tersebut, Loa Haur telah menyelesaikan pengembangan stockpile seluas tiga hektar, mempercepat pembangunan infrastruktur, serta menambah jumlah kontraktor tambang.
Baca Juga: KKGI dan TPMA Bentuk Perusahaan Patungan, Ini Tujuannya
Di samping itu, KKGI bersama PT Trans Power Marine Tbk (TPMA) membentuk perusahaan patungan PT Trans Bahtera Pioneer (TBP) dengan modal awal sebesar Rp 51,5 miliar. Langkah strategi ini diambil untuk mengurangi ketergantungan pada pihak ketiga dalam rantai pasokan serta meningkatkan efisiensi transportasi batubara.
Lebih jauh, KKGI terus berupaya melakukan diversifikasi usaha dan meningkatkan keberlanjutan. Melalui Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Cicatih, KKGI merencanakan pembangunan fasilitas pengolahan sampah sebagai bentuk komitmen terhadap lingkungan.
KKGI melalui PT Bias Petrasia Persada tengah menjajaki kerja sama dengan International Renewable Energy Certificate (I-REC) dalam perdagangan karbon untuk periode 2024–2029.
Di sektor properti, KKGI melalui unit usaha Rain Realty telah membuka Marketing Gallery di Handil Bakti, Kota Samarinda. Perusahaan ini pun berencana menggelar Ground Breaking dan Grand Launching pada kuartal II-2025. Tak hanya itu, perusahaan telah memiliki cadangan lahan lebih dari 3.000 hektar di Samarinda dan Kutai Kartanegara untuk mendukung ekspansi bisnis jangka panjang.
Berbekal kondisi keuangan yang solid, efisiensi operasional yang terbukti, serta strategi ekspansi yang matang, Manajemen KKGI percaya diri bahwa perusahaan dapat terus menciptakan nilai tambah bagi para pemegang saham pada masa depan.
Selanjutnya: ESDM Targetkan PNBP Sektor Minerba Rp 124,5 Triliun Tahun 2025
Menarik Dibaca: Gabung elevAIte, Jobstreet by Seek Dorong Keterampilan AI Talenta Indonesia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News