kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Resmi melantai, ini target Agro Yasa Lestari (AYLS) ke depan


Rabu, 12 Februari 2020 / 14:39 WIB
Resmi melantai, ini target Agro Yasa Lestari (AYLS) ke depan
ILUSTRASI. Direksi PT Agro Yasa Lestari Tbk (AYLS) saat pencatatan saham di BEI.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Agro Yasa Lestari Tbk (AYLS) resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI), hari ini Rabu (12/2). AYLS menjadi emiten ke-12 yang melantai sepanjang 2020 dan emiten ke-678 yang tercatat di BEI.

AYLS melepas 258.7 juta saham baru dengan harga penawaran Rp 100 per saham. Sehingga, emiten yang bergerak di sektor trade, services & investment ini meraup dana segar hingga Rp 25,8 miliar.

Baca Juga: Perdana diperdagangkan, saham Argo Yasa Lestari (AYLS) langsung kena auto reject atas

Asal tahu, Agro Yasa Lestari didirikan pada 2010 dan berkutat di tiga bisnis utama, yaitu Teknik, Trading dan Jasa, dengan spesifik bidang khusus yakni aspal, geosintetik , dan bungkil kedelai/Soya Beans Meal

Sasaran penggunaan produk-produk Aspal dan Geosintetik adalah untuk menunjang proyek-proyek baik swasta maupun pemerintah.

Akam, Direktur Utama Agro Yasa Lestari mengatakan salah satu proyek yang saat ini digarap oleh AYLS adalah proyek TransSumatera dan suplai aspal di beberapa proyek di Indonesia Timur.

“Ke depan, kami akan menggandeng stakeholder kami, supplier-supplier manufaktur kami di Singapura untuk dijadikan agen di Surabaya. Ke depan kami akan ekspansi lebih pada produk-produk kami di aspal,” ujar Akam di Gedung BEI, Rabu (12/2).

Dari segi kinerja, Akam memperkirakan pendapatan tahun ini berada di kisaran Rp 70 miliar. Pada 2019, Akam memperkirakan laba bersih AYLS mencapai Rp 3 miliar. Setidaknya, laba bersih ini dapat tumbuh 25% - 30% tahun ini.

Untuk tahun ini, AYLS mengalokasikan belanja modal/capital expenditure (capex) sebesar Rp 60 miliar. Akam mengatakan, capex ini mayoritas akan dialokasikan untuk pembelian-pembelian barang untuk keperluan supply Perseroan.

Baca Juga: Saham ICBP anjlok 6,54%, rencana akusisi Pinehill Company Limited jadi penyebabnya

Ke depan, Akam menilai AYLS memiliki prospek yang cukup baik. Sebab, saat ini pemerintah masih berfokus pada pengembangan infrastruktur fisik. Selain itu, kebutuhan aspal di Indonesia masih cukup tinggi, yakni mencapai 1 juta ton per tahun .

Sebagai satu-satunya produsen aspal di Indonesia, PT Pertamina hanya mampu memasok sekitar 300 ribu ton- 350 ribu ton per tahun. Kebutuhan lainnya terpaksa harus didatangkan dari negara tetangga seperti Malaysia, Thailand bahkan dari Timur Tengah.

Untuk itu, AYLS fokus untuk mengembangkan market di wilayah Indonesia Timur yang secara potential masih membutuhkan banyak sekali pembangunan infrastruktur berupa jalan dan jembatan.

Saat ini, AYLS mensupplai sekitar 15 ribu ton aspal per tahun kepada BUMN karya dan pihak swasta. Dengan status AYLS yang kini menjadi perusahaan terbuka, diharapkan secara gradual dalam lima tahun ke depan AYLS dapat mensupplai sekitar 100 ribu ton aspal per tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×