Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Gihon Telekomunikasi Indonesia Tbk (GHON) mencatatkan sekitar 150 juta saham baru dari hasil initial public offering (IPO) atau Penawaran Umum Perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI). Masa penawaran umum telah dilakukan pada 28 Maret 3 April 2018 dan Masa Penjatahan dilakukan pada tanggal 5 April 2018.
Dengan harga penawaran Rp 1.170 per saham dan total saham yang dijual sebanyak 152,88 juta saham, GHON mendapatkan dana senilai Rp 178,87 miliar. Rencananya, dana tersebut akan digunakan untuk menurunkan nilai kewajiban perusahaan di mitra perbankan, sedangkan sisanya akan digunakan untuk keperluan modal kerja dan belanja modal yang berkaitan dengan pembangunan sites telekomunikasi baru.
“Sekitar 50% akan digunakan untuk membayar kewajiban ke perbankan, sisanya untuk modal kerja,” kata Rudolf P Nainggolan, Direktur Utama GHON di Jakarta, Senin (9/4).
Rudolf mengatakan sejalan dengan pertumbuhan industri telekomunikasi, GHON masih memiliki prospek yang bagus. “Hal tersebut berdasarkan prospek meningkatnya permintaan atas tower space yang dipicu kemajuan teknologi komunikasi,” kata Rudolf.
Saat ini, lalu lintas komunikasi data dan suara terus meningkat. Ada pergeseran dari komunikasi suara ke data, permintaan konsumen untuk kualitas yang lebih tinggi dan pergeseran teknologi dari 3G ke 4G. Sehingga perlu dilakukannya rencana sinergi strategis antar penyedia menara untuk mendorong pertumbuhan operator dalam melakukan pengembangan jaringan kedepan.
Pangsa pasar yang signifikan dari operator telekomunikasi, menjadi prospek usaha GHON. Dalam hal ini, target pengembangan tower GHON lebih difokuskan untuk membangun jaringan yang masih dirasakan terus bertumbuh seperti XL Axiata dan Indosat.
Rudolf menambahkan bahwa struktur industri ini juga masih menarik untuk jangka panjang. Pada umumnya, penyewa cenderung memperpanjang kontrak penyewaan dengan mempertimbangkan biaya yang tinggi untuk relokasi peralatan. Tingkat perpanjangan kontrak historis yang tinggi di pasar lain seperti Amerika Serikat merupakan indikator yang kuat akan kemungkinan perpanjangan kontrak penyewaan menara di Indonesia.
PT Gihon Telekomunikasi Indonesia Tbk adalah salah satu dari perusahaan menara independen di Indonesia. Emiten baru ini bergerak dalam bidang penyewaan tower space kepada operator telekomunikasi. Para penyewa tower space milik GHON merupakan operator telekomunikasi.
Hingga 30 September 2017, perusahaan ini mengoperasikan 443 sites menara telekomunikasi dan 193 kolokasi. Hampir tiga tahun terakhir, XL Axiata adalah penyewa terbesar dan menyumbang hampir 60% dari total pendapatan GHON.
Monika Ferolina Siallagan, Chief Financial Officer (CFO) Gihon menerangkan bahwa kinerja keuangan PT Gihon Telekomunikasi Indonesia Tbk terus meningkat dari tahun ke tahun. Hal itu ditunjukkan dalam pos pendapatan usaha per 30 September 2017 yang tercatat Rp 67,764 miliar dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2016 sebesar Rp 56,975 miliar. Sementara itu laba per 30 September 2017 mencatat lonjakan yang fantastis sebesar 122% dibandingkan dengan September tahun sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News