Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satu lagi emiten sektor kesehatan bergabung di pasar modal tahun ini. PT Ikapharmindo Putramas Tbk resmi melakukan pencatatan perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) pada Rabu (8/11) lalu.
Ikapharmindo adalah perusahaan yang mengawali bisnisnya dari Apotek. Emiten berkode saham IKPM ini mulai beroperasi pada tanggal 18 Mei 1978 dengan pembukaan pabrik utamanya di Kawasan Pulogadung di atas lahan seluas 11,700 m2.
Bisnis obat-obatan resep atau farmasi merupakan segmen penunjang usaha Ikapharmindo. Hingga akhirnya, IKPM sukses meluncurkan obat batuk Ikadryl di tahun 1990 yang dilanjutkan peluncuran merek obat-obatan lainnya seperti Phenytoin injeksi dan Lactulax.
Namun IKPM tidak berhenti di situ, perusahaan ini meluaskan bisnis non-farmasi dengan menyediakan produk-produk botol susu, dot serta perlengkapan bayi dan juga produk perawatan rambut. Pendapatan IKPM saat ini pun justru lebih ditopang bisnis non farmasi yang telah berkontribusi lebih dari 50% bagi total pendapatan dalam periode tiga tahun terakhir.
Baca Juga: Ikapharmindo Putramas (IKPM) Akan Perluas Pabrik Usai IPO
Kalau anda pernah mendengar ada produk perlengkapan bayi merek Baby Huki, nah itulah keluaran produk dari Ikapharmindo. Sementara, IKPM memiliki produk perawatan rambut yang dikenal luas dengan merek NR.
Per tanggal 30 April 2023, IKPM telah memproduksi produk-produk sebanyak 402 SKU (Stock Keeping Unit), dimana sekitar 153 SKU merupakan obat-obat resep, 30 SKU merupakan over-the-counter(OTC), 115 SKU merupakan produk-produk perawatan rambut dan 104 SKU merupakan botol susu dan perlengkapan bayi.
IKPM memang menyadari peluang bisnis yang lebih besar dari industri Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT). Itu pula yang nampaknya menjadi tujuan mereka menambah modal lewat IPO untuk perluasan Pabrik Huki di Rancaekek, Sumedang, Jawa Barat.
“Sesuai dengan apa yang kami sampaikan kepada BEI dan juga OJK, memang kami ada rencana melakukan ekspansi perluasan pabrik yang ada di Sumedang,” ujar Direktur PT Ikapharmindo Putramas Tbk Kartono dalam seremoni pencatatan IPO, Rabu (8//11) lalu.
Rencananya sekitar 50% dana IPO akan digunakan IKPM untuk belanja modal dengan perincian sekitar 66,67% untuk renovasi gedung pabrik di Rancaekek. Kemudian, sekitar 33,33% dialokasikan untuk pembelian mesin.
Sementara itu, separuh dana IPO lainnya yang dihimpun IKPM bakal digunakan untuk memperkuat dana kas perusahaan. Dengan demikian, IKPM berharap mampu untuk membiayai kegiatan modal kerja yang meliputi pembelian bahan baku dan biaya pemasaran produk di pasar maupun e-commerce.
Kartono bilang, target konstruksi pabrik yang menjalankan bisnis PKRT di Sumedang diharapkan bisa selesai di tahun depan. Langkah perluasan ini sebagai upaya untuk meningkatkan kapasitas produksi di tahun 2024.
Adapun hingga kuartal I-2023, penjualan perawatan bayi berkontribusi sekitar 82% terhadap segmen non farmasi dan sekitar 40,70% dari total penjualan di periode tersebut sebesar Rp 143,28 miliar.
Penyumbang terbesar kedua berasal dari penjualan obat-obatan resep. Per tanggal 30 April 2023, penjualannya mencapai Rp 52,74 miliar atau setara 36,81% terhadap total penjualan bersih.
Pencapaian Ikapharmindo lewat merek Baby Huki yakni mendapatkan peringkat kedua dengan market share sebesar 41% untuk botol susu berdasarkan data Top Brand 2023. Sedangkan, brand perawatan rambut mereka seperti NR Tonic telah menguasai 22% market tonic di Indonesia.
Baca Juga: Resmi Melantai di BEI, Harga Saham Ikapharmindo Putramas (IKPM) Naik 16,36%
Sementara itu, Kartono mengungkapkan bahwa kinerja produk-produk farmasi IKPM baru menyesuaikan kembali kondisi setelah lonjakan penjualan selama covid-19. Seperti diketahui, vitamin dan suplemen banyak diborong masyarakat selama periode genting tersebut.
Menilik laporan keuangan mereka selama tahun 2022, IKPM mencatatkan penjualan sebesar Rp 398 miliar yang lebih rendah daripada penjualan sebesar Rp 715 miliar pada 2020 lalu. Walaupun demikian, bottom line IKPM kian sehat berkat efisiensi sejumlah biaya dengan capaian laba bersih sebesar Rp 16,87 miliar selama tahun 2022 dibandingkan laba bersih tahun 2020 sekitar Rp 4,63 miliar.
“Setelah covid terkendali, kelihatannya masyarakat menjadi lebih rasional dalam menggunakan vitamin dan suplemen. Sehingga wajar ada penurunan, tapi kita melihat kinerja lebih baik dibandingkan sebelum covid,” jelas Kartono.
Ke depan, Kartono menargetkan pertumbuhan double digit mampu dicapai oleh perusahaan. Adanya tambahan pemasukan bakal digunakan untuk belanja modal dan bersiap untuk ekspansi selanjutnya.
Ikapharmindo akan melebarkan portofolio produk terutama yang telah menjadi merek-merek top-of mind di pandangan konsumen. IKPM juga bakal terus meningkatkan efisiensi biaya dan kapasitas produksi, terus melakukan perluasan jaringan distribusi dan penjualan di Indonesia
Selain itu, emiten sektor healthcare ini berkomitmen untuk melebarkan penjualan ke pasar global untuk seluruh bidang usaha melalui ekspor ke negara-negara berkembang dan di Asia Tenggara. Serta, IKPM akan mencari peluang pertumbuhan non-organik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News