kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.515.000   10.000   0,66%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 7.010   32,50   0,47%
  • KOMPAS100 1.047   5,61   0,54%
  • LQ45 823   4,40   0,54%
  • ISSI 213   0,10   0,05%
  • IDX30 418   1,12   0,27%
  • IDXHIDIV20 504   0,53   0,11%
  • IDX80 119   0,60   0,51%
  • IDXV30 124   -0,44   -0,35%
  • IDXQ30 140   0,33   0,24%

Resesi ekonomi di depan mata, simak kata sejumlah analis ini


Kamis, 24 September 2020 / 05:55 WIB
Resesi ekonomi di depan mata, simak kata sejumlah analis ini


Reporter: Kenia Intan | Editor: Yudho Winarto

Wisnu mengamati, sepanjang bulan September 2020, IHSG sudah mengalami tekanan dari investor asing yang mencatatkan net sell yang cukup besar, mencapai sekitar Rp 12,1 triliun. Jumlah tersebut jauh lebih besar dibandingkan net sell bulan Agustus yang tercatat sekitar Rp 5,5 triliun.

Walau IHSG akan tertekan dalam waktu dekat, keduanya kompak memperkirakan pergerakan IHSG di tahun 2021 akan lebih baik dibandingkan  tahun 2020 ini.

Hans Kwee bilang, IHSG yang membaik terdorong pemulihan yang mungkin terjadi di kuartal I 2021. Sementara itu, Wisnu memperkirakan perkembangan vaksin dapat menjadi sentimen yang mengerek pasar tahun depan.

Disarankan buy on weakness

Menyikapi kondisi pasar yang berpotensi tertekan, Hans Kwee menayarankan investor untuk lebih berhati-hati dan jangan agresif. Investor disarankan menunggu dan buy on weakness.

Adapun sektor yang masih menarik adalah sektor perbankan dengan saham-saham seperti BBCA, BBRI, BBNI, dan BMRI.  Menurutnya, saham perbankan akan menjadi sektor yang paling cepat pulih setelah kondisi membaik.  Ia pun menyarankan masuk saham perbankan untuk jangka waktu satu hingga dua tahun.

Baca Juga: Target kinerja bank sudah memperhitungkan kemungkinan resesi ekonomi

Hans Kwee melihat sektor properti juga menarik saat ini karena harganya yang sudah murah. Saham yang disarankan seperti BSDE, ASRI, dan PWON. Ia pun merekomendasikan saham-saham sektor properti itu untuk jangka waktu yang panjang, dua hingga tiga tahun.

Sementara itu, di tengah kondisi seperti saat ini Wisnu memberikan dua alternatif saran, yakni mencicil beli dan wait and see. Untuk investor yang menggunakan startegi jangka panjang, bisa memanfaatkan momen penurunan harga untuk mencicil beli saham-saham yang murah.

Ia pun menjagokan saham-saham sektor telekomunikasi seperti TLKM, XL, dan Indoset. Ada juga saham sektor barang konsumen yang menarik seperti INDF dan ICBP. Di sisi lain, investor bisa juga wait and see hingga kondisi pasar kembali pulih.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×