kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Rencana OPEC dan Siprus menentukan harga minyak


Jumat, 22 Maret 2013 / 10:31 WIB
Rencana OPEC dan Siprus menentukan harga minyak
ILUSTRASI. Pekerja membersihkan patung banteng dengan latar belakang layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/9/2021). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/wsj.


Sumber: Bloomberg |

SINGAPURA. Premi minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) turun ke level terendah delapan bulan. Ini disebabkan, ekspor minyak dari negara-negara yang tergabung dalam OPEC akan turun pada April mendatang. Oil Movements yang selalu tau rencana para produsen minyak besar dunia menyatakan, OPEC akan melakukan pemeliharaan (maintenance) kilang minyak.

WTI untuk pengiriman Mei berada di US$ 92,58 per barel, naik 13 sen, dalam perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange (NYMEX). Kontrak tersebut sudah meluncur ke bawah sebanyak US$ 1,05 menjadi US$ 92,45 kemarin. Harga ini sekaligus menuju penurunan mingguan pertama dalam tiga minggu terakhir.

Brent untuk penyelesaian Mei berada di US$ 107,36 per barel, turun 11 sen, di pasar ICE Futures Europe Exchange London pada 09:52 waktu Singapura. Kontrak ini telah turun 2,2% selama minggu ini. Premi patokan Eropa untuk WTI jatuh US$ 14,63 sejak Juli tahun lalu.

"Brent dalam tren melemah, namun WTI rebound," ulas Hen Hasegawa, manajer perdagangan energi di Newedge Group di Tokyo. Menurutnya, masih banyak ketidakpastian atas situasi utang di zona euro. "Jadi kami belum bisa mengonfirmasi ke mana arah pergerakan minyak, setidaknya sampai minggu depan," lanjutnya.

OPEC, yang memasok sekitar 40% minyak dunia, akan mengurangi pengiriman minyak mentah ke 23,72 juta barel per hari dalam empat minggu hingga 6 April. Pengiriman dari Tengah Timur akan turun sebesar 0,2% menjadi 17,37 juta barel per hari.

WTI kemungkinan akan jatuh minggu depan karena kekhawatiran bahwa pertumbuhan Eropa yang lebih lambat akan melemahkan ekonomi AS dan mengurangi permintaan bahan bakar. Survei Bloomberg menunjukkan, lima belas dari 31 analis, atau 48% menghitung, harga minyak mentah akan turun sampai 29 Maret mendatang. Sembilan analis memprediksi minyak akan naik dan tujuh lainnya yakin tak akan berubah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×