Reporter: Agus Triyono | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Harga minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) merangkak naik. Peningkatan ekspor CPO dari Malaysia ke sejumlah negara, memicu ekspektasi persediaan CPO di Malaysia akan menurun.
Harga CPO di Bursa Derivative Malaysia untuk kontrak pengiriman Juni 2013, Kamis (21/3), pukul 16.30 WIB, naik 0,73% menjadi RM 2.460 per ton dibanding harga sehari sebelumnya. Dalam sepekan, harga CPO telah menguat sebesar 3,75%.
Data Intertek menyebut, ekspor dari Malaysia dalam 20 hari pertama di bulan ini meningkat 11% menjadi 927.665 ton dibanding periode yang sama pada bulan sebelumnya. Ini meningkatkan harapan stok CPO akan terus berkurang.
Menurut data Malaysian Palm Oil Board, sepanjang Februari 2013 persediaan CPO di Malaysia turun menjadi 2,44 juta ton. Angka ini turun dari posisi tertinggi 2,63 juta ton di akhir 2012.
Menguat tipis
Renji Betari, peneliti dari Divisi Riset dan Pengembangan Bursa Berjangka Jakarta, mengatakan, selain ditopang oleh angka ekspor Malaysia yang naik, harga CPO juga terangkat produksi pada musim panen Oktober hingga dengan Desember 2012 yang turun sebesar 20%. "Itu telah menurunkan persediaan sehingga bisa mendongkrak harga CPO," kata Renji.
Ariana Nur Akbar, analis senior Monex Investindo Futures, mengatakan, tren penguatan harga CPO saat ini juga ditopang oleh kebijakan ekonomi The Fed yang tetap mempertahankan program stimulus moneter di Amerika Serikat (AS). Kebijakan tersebut direspon positif oleh para investor. Meski demikian, Ariana memperkirakan tren kenaikan harga CPO hanya dalam jangka pendek.
Ivy Ng, analis CIMB Investment Bank Bhd mengatakan kepada Bloomberg, ketika harga CPO cukup atraktif, maka permintaan di pasar komoditas bisa bertambah. Saat ini harga CPO kemungkinan telah hampir mencapai titik support sehingga ada potensi harga akan kembali naik. Penguatan hargaCPO juga terdorong penurunan persediaan minyak kedelai sebagai komoditas substitusi CPO. Ujung-ujungnya, pembeli akan beralih ke CPO.
Secara teknikal, Ariana melihat dalam beberapa hari ke depan harga CPO akan bergerak positif. Indikakator moving average convergence divergence (MACD) memperlihatkan sinyal bullish tipis dan stochastic menunjukkan harga CPO bergerak ke atas mendekati area 60 hingga 70.
Ariana memperkirakan dalam seminggu ke depan harga CPO akan bergerak di kisaran RM 2. 359 - RM 2.502 per ton. Proyeksi Renji, harga CPO selama seminggu ke depan akan bergerak di kisaran RM 2.450- RM 2.630 per ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News