Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Rencana pelepasan saham PT Link Net Tbk (LINK) oleh induknya PT First Media Tbk (KBLV) masih tertunda. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) KBLV yang diadakan hari ini, Rabu (8/10) batal digelar lantaran KBLV belum mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Dalam agenda itu, KBLV ingin meminta restu pemegang saham atas rencana penjualan saham LINK minimal sebesar 11% saham. Jumlah ini merupakan bagian dari pelepasan maksimum 60% saham LINK milik KBLV dan pemegang saham LINK lainnya, termasuk Asia Link Dewa Pte. Ltd (ALD). "Masih menunggu dari OJK," ujar Ali Chendra, Presiden Komisaris LINK di Jakarta.
Jika mengacu pada harga rata-rata dari harga tertinggi hingga 5 September lalu, harga saham LINK yang akan digunakan untuk aksi ini sebesar Rp 5.938 per saham. Sehingga, dengan menjual minimal 11% saham, KBLV akan meraup dana sekitar Rp 1,96 triliun.
Sementara dana maksimal yang akan terjaring dari aksi korporasi ini mencapai Rp 10.84 triliun. Catatan saja, saat ini KBLV mengempit 41% saham LINK. Sementara ALD memiliki 49% saham dan pemegang saham yang diwakili OCBC Securities Pte. Ltd sebanyak 7%. Jika perseroan melepas 11% saham LINK, maka, kepemilikan saham KBLV atas saham LINK akan menyusut signifikan menjadi 25%.
KBLV akan kembali menggelar RUPSLB pada Jumat 24 Oktober 2014 mendatang dengan agenda yang sama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News