kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.846.000   69.000   3,88%
  • USD/IDR 16.804   66,00   0,39%
  • IDX 6.254   286,04   4,79%
  • KOMPAS100 892   48,19   5,71%
  • LQ45 707   37,74   5,64%
  • ISSI 193   7,28   3,92%
  • IDX30 373   19,75   5,60%
  • IDXHIDIV20 451   19,32   4,47%
  • IDX80 101   5,64   5,89%
  • IDXV30 106   4,60   4,54%
  • IDXQ30 123   5,40   4,59%

Rencana Jepang meredam harga minyak


Rabu, 12 Juni 2013 / 07:14 WIB
Rencana Jepang meredam harga minyak
ILUSTRASI. S&P Global: Mata uang kripto dan De-Fi terus tumbuh pada 2022. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration.


Sumber: Reuters | Editor: Asnil Amri

NEW YORK. Rencana Bank Sentral Jepang untuk membatasi stimulus berdampak kemana-mana. Setelah bursa Amerika Serikat (AS) dan harga emas, pengaruh rencana pembatasan stimulus di Jepang itu ikut mempengaruhi harga minyak dunia.

Harga minyak mentah Brent turun karena ada kekhawatiran, bank sentral selain Jepang ikut sikap dari Bank Sentral Jepang tersebut. Para investor khawatir, banyak bank sentral lain ikut memperlonggar kebijakan moneter seperti yang akan dilakukan Jepang.

"Gagasan dari Bank of Japan meredam harga," kata Gene McGillian, analis dari Tradition Energy di Stamford. Minyak mentah Brent turun 99 sen menjadi US$ 102,96 per barel, setelah sebelumnya kehilangan lebih dari $ 2 per barel.

Minyak mentah AS merosot 39 sen menjadi US$ 95,38 per barel setelah sempat jatuh ke posisi US$ 94,04, per barel, sedikit di bawah rata-rata 100 hari di harga US$ 94,07.

McGillian mencatat, bahwa reli harga minyak menuju US$ 97 yang terjadi baru-baru ini telah mereda setelah tak ada lagi tanda-tanda pulihnya ekonomi AS.

Sejak awal Mei, minyak mentah Brent diperdagangkan pada kisaran US$ 100 - US$ 105 per barel sejak awal Mei. Sedangkan minyak mentah AS pada waktu yang sama diperdagangkan pada kisaran US$ 91 - US$ 97 per barel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×