kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Rencana IPO emiten dibayangi kondisi pasar yang fluktuatif


Minggu, 30 September 2018 / 19:59 WIB
Rencana IPO emiten dibayangi kondisi pasar yang fluktuatif
ILUSTRASI. Bursa Efek Indonesia


Reporter: Yoliawan H | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kondisi pasar yang cukup fluktuatif dirasa akan menjadi tantangan tersendiri bagi perusahaan yang akan melantai di Bursa Efek Indonesia. Pasalnya, kondisi ini pun akan membuat investor menjadi lebih selektif terhadap emiten baru.

Menarik lebih jauh, posisi neraca perdagangan dalam negeri masih negatif. Badan Pusat Statistik (BPS) sebelumnya mencatatkan defisit neraca perdagagan Juli 2018 sebesar US$ 2,03 miliar. Di sisi lain, guna memperkuat yield dalam negeri pun Bank Indonesia (BI) kembali menaikan suku bunga menjadi 5,75%.

Kepala Riset Narada Kapital Indonesia mengatakan, kondisi tersebut akan menjadikan tantangan tersendiri bagi perusahaan yang hendak melakukan aksi penawaran umum perdana atau intital public offering (IPO).

“Itu tantangan, akan lebih berat meyakinkan investor,” ujar Kiswoyo kepada Kontan, Minggu (30/9).

Terbaru, produsen kapas PT Cottonindo Ariesta Tbk berencana untuk mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia pada 5 Oktober 2018 dengan harga penawaran saham sebesar Rp 168 per saham.

Rencananya, perusahaan yang berbasis di Bandung ini akan menawarkan sebanyak 32% saham kepada publik atau setara dengan 260 juta saham. Dengan kata lain, perusahaan membidik dana aksi initial public offering (IPO) sebesar Rp 43,68 miliar.

Dana hasil IPO sebesar 75% akan digunakan untuk akuisisi lahan, sementara 25% sisanya untuk belanja modal.

Kiswoyo menambahkan secara umum investor sebenarnya akan melihat posisi margin laba yang ditunjukan dari emiten tersebut. Jika posisi margin laba menunjukan angka optimal, maka emiten tersebut cukup memiliki potensi yang baik kedepannya.

Tentu, penggunaan dana yang digunakan untuk melakukan bisnis itu menjadi patokan bahwa memang emiten tersebut berencana untuk terus berkembang secara size bisnis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×