kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Reli Terus Berlanjut, Begini Proyeksi Pergerakan Rupiah Hingga Akhir Tahun 2024


Selasa, 27 Agustus 2024 / 07:38 WIB
Reli Terus Berlanjut, Begini Proyeksi Pergerakan Rupiah Hingga Akhir Tahun 2024
ILUSTRASI. proyeksi pergerakan rupiah di tengah koreksi dolar AS


Reporter: Nova Betriani Sinambela | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah terus menunjukkan taringnya dalam sepekan terakhir. Bahkan, bahkan rupiah juga menunjukkan performa paling baik diantara mata uang di kawasan. 

Mengutip Bloomberg, kurs rupiah spot ditutup menguat sekitar 0,35% ke level Rp 15.438 per dolar AS pada Senin (26/8). Sejalan, rupiah Jisdor Bank Indonesia juga terpantau menguat sekitar 1,12% ke level Rp 15.380 per dolar AS.

Penguatan rupiah ini pun diprediksi masih berlanjut dalam waktu dekat. Direktur PT Laba Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan secara fundamental penguatan nilai rupiah ini disebabkan dolar AS yang melemah, dan kondisi ekonomi Indonesia yang bagus.

Hal tersebut, tercermin dari rasio PDB pad kuartal II-2024 tumbuh 5,05% dan inflasi mendekati 2% . Hal ini menjadi celah mendorong penguatan rupiah.

Namun Ibrahim menekankan, faktor utama rupiah menguat adalah pelemahan indeks dolar AS. Di tambah lagi pernyataan dovish Ketua The Fed, Jerome Powell untuk pemangkasan suku bunga acuan dalam waktu dekat membuat dolar AS kian terdepresi.

Baca Juga: Rupiah Masih Perkasa, Efek Fundamental?

"Sehingga dimanfaatkan para investor untuk melakukan pembelian terhadap mata uang yang melawan dolar,  karena pada saat dolar melemah mengakibatkan harganya terlalu murah," kata Ibrahim kepada KONTAN, Senin (28/8).

Sementara jika di antara mata uang kawasan, menurut Bloomberg dalam sebulan rupiah memang mengalami penguatan tertinggi ketiga yaitu menguat 5,9%. Penguatan tertinggi pertama dipegang ringgit Malaysia sebesar 7,1% disusul yen Jepang 6,8%.

Ibrahim melihat Indonesia mampu menunjukkan data ekonomi yang bagus dan kondisi politik yang stabil sehingga meningkatkan kepercayaan investor. Alhasil dana asing semakin banyak masuk ke pasar modal dalam negeri dan mendorong penguatan rupiah di antara mata uang kawasan.

"Harus ingat menurut pemeringkat rating, rating untuk obligasi Indonesia itu BBB+. Artinya berapapun uang nasabah luar negeri masuk membeli obligasi, yield obligasi pemerintah tidak akan terjadi gagal bayar," lanjut Ibrahim.

Dengan situasi ini Ibrahim optimistis rupiah pada akhir tahun berada di level Rp 13.500 per dolar AS.

Senior Economist KB Valbury Sekuritas Fikri C. Permana setuju bahwa penguatan rupiah lebih karena dolar yang  melemah. Walaupun secara real world  data ekonomi Indonesia lebih baik dibanding AS. Walau begitu, kondisi fundamental fiskal Indonesia terbilang masih belum bagus, hal ini berpotensi menahan penguatan rupiah.

"Karena fisikal Indonesia defisit pada Juli ini sebesar 0,9% dari GDP, current account juga defisit 0,7% dari GDP," kata Fikri kepada KONTAN, Senin (28/8).

Sementara untuk negara kawasan, penguatan rupiah di dorong yield obligasi yang berada pada rentang 6,5% sampai 6,6% dan membuat rupiah lebih murah dibanding mata uang kawasan. Alhasil mendorong capital inflow di pasar modal Indonesia. Di tengah situasi ini, Alwi memprediksi rupiah akan berada di level Rp 12.500 sampai Rp12.600 per dolar AS.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×