Reporter: Melysa Anggreni | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kinerja reksadana syariah diproyeksikan tetap tumbuh hingga akhir tahun nanti.Momentum ramadan dan lebaran diperkirakan akan menjadi katalis positif penggerak saham konsumer yang banyak menjadi pilihan alokasi invetasi reksadana saham syariah.
Berdasarkan data Infovesta Utama, selama periode 14 - 21 Februari 2025, seluruh kategori produk reksadana syariah mencatat pertumbuhan di zona hijau. Indeks reksadana saham syariah memimpin pertumbuhan imbal hasil di kisaran 1,73%.
Posisi kedua diikuti reksadana campuran syariah dengan 0,31%, kemudian reksadana pendapatan tetap 0,22% dan posisi kunci ditempati reksadana pasar uang syariah dengan imbal hasil 0,10%.
Direktur Infovesta Utama, Parto Kawito optimis bahwa kedepannya kinerja reksadana syariah diproyeksikan akan tetap menghijau. Meskipun jika dibadingkan dengan reksadana konvensional, pergerakannya masih sedikit lebih lambat.
“Sebagai contoh reksadana saham syariah, pergerakan saham bank konvensional yang saat ini tertekan berpotensi menguat pada akhir tahun nanti.” terang Parto kepada Kontan.co.id, Selasa (25/2).
Baca Juga: Kinerjanya Tertekan Sejak Awal Tahun, Begini Proyeksi Kinerja Reksadana Saham
Parto juga menambahkan, meningkatnya kinerja reksadana saham syariah tidak terlepas dari penghuni indeks syariah yang kebanyakan adalah saham konsumer yang defensif. Biasanya, jelang ramadan dan lebaran kinerja akan membaik seiring dengan meningkatnya permintaan pasar.
Lebih lanjut, Senior Vice President, Head of Retail, Product Research & Distribution Division Henan Putihrai Asset Management (HPMA) Reza Fahmi Riawan menilai bahwa pergerakan angka ini tidak terlepas dari pengaruh sektor-sektor yang menjadi aset utama seperti perbankan syariah, consumer goods, dan infrastruktur.
Menjelang ramadan dan lebaran, reksadana syariah cenderung mendapat dorongan dari peningkatan likuiditas di pasar dan potensi aliran dana investor yang mencari instrumen berbasis syariah.
Reza juga melihat prospek reksadana syariah hingga akhir tahun masih cukup menarik, dengan mempertimbangkan potensi ekonomi domestik yang stabil dan tren positif di beberapa sektor berbasis syariah.
“Dari sisi demand, minat terhadap instrumen ini kan didorong oleh preferensi investor institusi yang justru semakin meningkatkan alokasi ke instrumen syariah sebagai bagian dari diversifikasi portofolio,” ujar Reza kepada Kontan.co.id, Selasa (25/2).
Kedepannya, jika stabilitas pasar terjaga dan tidak ada tekanan signifikan dari faktor eksternal, reksadana syariah berbasis ekuitas berpotensi mencatatkan return yang kompetitif. Return pada akhir tahun akan bergantung pada kelas aset yang mendominasi portofolio.
“Secara historis, reksadana saham syariah dapat memberikan return dalam kisaran 6-12% per tahun dalam kondisi pasar yang kondusif,” tutur Reza.
Baca Juga: Reksadana Kembali Unjuk Gigi Pekan Ini, Berikut 5 Terbaiknya
Di HPAM, sejauh ini Reza merekomendasikan reksadana saham HPAM Ekuitas Syariah Berkah. Mengutip fund fact sheet per 31 Januari 2025, dibandingkan periode yang sama tahun lalu, kinerjanya tercatat telah tumbuh 9,19%. Namun sejak awal tahun reksadana ini masih membukukan kinerja negatif -6,89%.
Produk ini kebijakan investasinya mayoritas masih fokus saham. Jika dirinci, sekarang 70% investasi masuk pasar saham, 18% pada deposito berjangka, dan 4% pada kas setara kas. Secara sectoral, 29,7% dana dialokasikan ke sektor industri dan sisanya sektor finansial sebesar 22,7%.
Namun meski optimis kinerja reksadana saham syariah masih positif, tetapi dalam waktu dekat ini Henan Putihrai Assest Management belum ada rencana pasti untuk meluncurkan produk baru.
“Terkait rencana peluncuran produk baru, kami perlu mengkaji kebutuhan pasar untuk menghadirkan sesuai dengan permintaan investor, termasuk di segmen syariah.” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News