kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Reksadana saham minus 18,37% sampai November


Selasa, 01 Desember 2015 / 20:27 WIB
Reksadana saham minus 18,37% sampai November


Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Fluktuasi pasar modal ikut menyeret kinerja reksadana. Infovesta Utama mencatat, rata-rata kinerja reksadana saham secara year to date (Ytd) November 2015 minus 18,37%.

Buruknya kinerja tersebut diiikuti oleh reksadana campuran yang menunjukkan minus 8,98% pada periode yang ssama. Hanya reksadana pendapatan tetap saja yang masih positif sebesar 3,27%.

Analis Infovesta Utama Mark Prawirodidjojo memburuknya kinerja reksadana saham dan campuran dipicu oleh tekanan pasar saham sepanjang tahun. Dimana, indeks harga saham gabungan (IHSG) menunjukkan minus 14,93% Ytd November.

"Sedangkan aset dasar reksadana pendapatan tetap yakni indeks obligasi pemerintah dan obligasi korporasi menunjukkan positif masing-masing 3,82% dan 6,55%," tutur Mark, Jakarta, Selasa (1/12).

Mark memperkirakan, kinerja reksadana berpotensi menguat seiring adanya ekspektasi window dressing di akhir tahun. Namun, sejumlah faktor masih akan membayangi kinerja reksadana hingga akhir tahun seperti suku bunga bank sentral Amerika Serikat, Fed rate yang akan ditentukan pada pertemuan pertengahan bulan Desember.

"Sedangkan faktor yang berpengaruh dari dalam negeri adalah stabilitas kurs rupiah terhadap dollar AS dan paket kebijakan ekonomi pemerintah," kata Mark.

Dia memperkirakan, reksadana saham dalam satu bulan terakhir masih akan berkinerja 2,4% hingga 4,0%. Sedangkan reksadana campuran diprediksi akan berkisar 1,9% hingga 3,0% dan reksadana pendapatan tetap sekitar 1,3% hingga 1,6%.

Di tengah kondisi seperti ini, menurut dia, investor bisa tetap berinvestasi sesuai profil risiko. Apabila investor menginginkan return yang lebih tinggi, maka dapat memilih reksadana campuran atau saham. Sedangkan apabila investor memiliki profil risiko konservatif, maka bisa masuk ke reksadana pasar uang atau pendapatan tetap.


5 terburuk kinerja reksadana saham:
Mandiri Investa Ekuitas Dinamis -33,31%
Sucorinvest Maxi Fund: -32,12%
Mandiri Asa Sejahtera -30,12%
Simas Syariah Unggulan -29,89%
Jisawi progresif -29,53%

5 terbaik kinerja reksadana saham:
Scroder dana prestasi plus -7,83%
pacific equity fund -9,23%
danareksa mawar konsumer 10 : -9,22%
scrooder dana prestasi -9,63%
scroder 90 plus equity fund -10,33%


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×