kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Reksadana saham Ashmore Asset Management catat kinerja positif, ini strateginya


Jumat, 06 Agustus 2021 / 15:41 WIB
Reksadana saham Ashmore Asset Management catat kinerja positif, ini strateginya
ILUSTRASI. Pencatatan perdana saham PT Ashmore Asset Management Indonesia Tbk (AMOR).?


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kenaikan harga saham middle caps atawa saham lapis kedua berhasil membawa beberapa reksadana saham tetap berkinerja positif. Sementara, secara rata-rata kinerja reksadana saham masih menurun. 

Berdasarkan data Infovesta utama, rata-rata kinerja reksadana saham yang tercermin dalam Infovesta 90 Equity Fund Index menurun 9,32% year to date (ytd) hingga akhir Juli 2021. Namun, reksadana saham milik Ashmore Asset Management berhasil berkinerja positif mengungguli kinerja rata-rata. 

Produk reksadana saham tersebut adalah Ashmore Dana Ekuitas Prima yang tumbuh 6,04% ytd hingga akhir Juli. 

Corporate Secretary PT Ashmore Asset Management Indonesia (AMOR) Lydia Jessica Toisuta mengatakan kinerja reksadana saham tersebut positif karena tersokong saham-saham second liner. Begitu pun reksadana saham lain milik AMOR yang unggul juga mengandalkan saham second liner

Baca Juga: Ini 10 manajer investasi dengan dana kelolaan terbesar hingga semester I-2021

Sementara, Lydia mengatakan rata-rata kinerja reksadana saham menurun karena indeks harga saham gabungan (IHSG) juga sulit tumbuh positif akibat penurunan harga saham-saham LQ45. Jumat (6/8), kinerja indeks LQ45 menurun 11,95% ytd. 

Ke depan, Lydia melihat tantangan yang masih harus pelaku pasar hadapi adalah penanggulangan Covid-19. Selain itu, imbas  Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) terhadap makro ekonomi juga menjadi tantangan. 

"Secepat apa Indonesia dapat mengembalikan pertumbuhan investasi baik secara langsung dan menufacturing kita yang membaik jadi kunci prospek pasar saham ke depan," kata Lydia, Kamis (5/8). 

Di sepanjang tahun ini, Lydia mengestimasikan pertumbuhan profit dari pasar saham sebesar 10%-15%. 

Selanjutnya: Kedatangan investor baru, begini rekomendasi saham Elang Mahkota Teknologi (EMTK)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×