Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Reksadana pasar uang mencatatkan kenaikan dana kelolaan atau asset under management (AUM) tertinggi secara bulanan pada Juli 2020. Berdasarkan laporan Infovesta Utama, AUM reksadana pasar uang sepanjang Juli tercatat naik Rp 19 triliun secara bulanan (mom) menjadi Rp 493,104 triliun.
Kenaikan tersebut terjadi di tengah tren rendahnya suku bunga acuan. Bahkan, banyak kalangan yang memperkirakan masih ada ruang pemangkasan suku bunga jika melihat melihat situasi serta kondisi ekonomi Indonesia saat ini.
Namun, dengan tren suku bunga yang rendah, Head of Business Development Henan Putihrai Asset Management (HPAM) Reza Fahmi menilai, hal tersebut akan memengaruhi kinerja reksadana pasar uang pada tahun ini.
“Imbasnya akan terjadi penurunan imbal hasil, proyeksi full year 2020 akan berkisar 4,75%-5,75%,” ujar Reza ketika dihubungi Kontan.co.id, Minggu (23/8).
Baca Juga: Imbal hasil reksadana pasar uang tahun ini diperkirakan sekitar 4,5%-5,5%
Reza menyebut akan ada pergeseran investasi pada saat ini. Dengan mempertimbangkan tren investasi berisiko tinggi seperti saham yang sudah mulai menarik, ia memperkirakan, beberapa investor akan berpindah dari pasar uang ke saham.
“Trennya kemarin ketika risiko saham sedang tinggi, nasabah banyak yang shifting ke reksadana pasar uang. Namun saat ini, di HPAM, nasabah sudah menilik reksadana saham kembali karena sudah undervalue dan penanganan pandemi sudah mulai terlihat titik terang seiring vaksin yang sudah di depan mata,” sambung Reza.
Meski demikian, Reza mengatakan, reksadana pasar uang masih jadi instrumen investasi yang menarik. Setidaknya, reksadana pasar uang akan jadi pilihan bagi investor pemula atau investor konservatif. Selain itu, investor yang memerlukan dana untuk jangka pendek juga akan memilih reksadana pasar uang.
HPAM sendiri sejauh ini memastikan portofolio reksadana pasar uang mereka berisikan minimal deposito di bank BUKU III dan obligasi korporasi dengan rating minimal single A.
Baca Juga: Total penerbitan reksadana baru capai 159 produk, diramaikan reksadana terproteksi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News