kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   0,00   0,00%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Reksadana Eastspring Syariah Equity Islamic Asia Pacific sukses meraih return 7,69%


Senin, 09 September 2019 / 18:37 WIB
Reksadana Eastspring Syariah Equity Islamic Asia Pacific sukses meraih return 7,69%
ILUSTRASI. Rian Wisnu Murti


Reporter: Dimas Andi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah adanya risiko ketidakpastian global, reksadana syariah offshore masih mampu memberikan imbal hasil yang menarik bagi investor. Lihat saja, reksadana Eastspring Syariah Equity Islamic Asia Pacific USD yang sanggup mencetak pertumbuhan kinerja 7,69% (ytd) hingga Jumat kemarin.

Berdasarkan fund fact sheet, dana kelolaan reksadana ini tercatat sebesar US$ 37,33 juta hingga Juli lalu.

Chief of Product Development & Head of Sharia Unit PT Eastspring Investment Indonesia Rian Wisnu Murti berkata, dalam menyusun portofolio reksadana ini pihaknya mengedepankan analisis top-down dengan pertimbangan indikator makroekonomi, pertumbuhan sektoral, hingga perubahan regulasi. Kemudian dilanjutkan dengan analisis bottom-up yang fokus pada perkembangan industri dan fundamental perusahaan terkait.

Baca Juga: Reksadana syariah offshore milik Schroders catat kinerja positif, begini strateginya

Saat ini reksadana tersebut memiliki alokasi aset dasar yang besar di sektor teknologi informasi. Sektor tersebut dianggap Rian memiliki potensi pertumbuhan kinerja yang cepat dalam 5 sampai 10 tahun ke depan. Manajer investasi tidak begitu mengkhawatirkan adanya risiko global, seperti perang dagang yang masih berkecamuk.

Rian berpendapat, kinerja reksadana syariah offshore milik Eastspring Invesment Indonesia masih akan baik-baik saja. Pasalnya, ada ekspektasi bahwa perang dagang antara China dan AS akan berangsur mereda. Pemerintah China juga sudah mempersiapkan stimulus ekonomi untuk menopang pertumbuhan ekonominya selama perang dagang berlangsung.

Dari perspektif valuasi, instrumen investasi di kawasan Greater China dinilai masih cukup menarik. “China masih mencatat pertumbuhan ekonomi di atas 6% per tahunnya atau lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi dunia yang hanya sekitar 3%,” papar dia.

Baca Juga: Eastspring Investment Indonesia akan luncurkan reksadana syariah offshore

Asal tahu saja, berdasarkan fund fact sheet bulan Juli, 40% alokasi saham di reksadana Eastspring Syariah Equity Islamic Asia Pacific USD berada di pasar saham China.

Ia melanjutkan, reksadana ini masih memiliki potensi yang menarik bagi para investor. Apalagi, reksadana ini dapat berinvestasi pada saham-saham berbasis teknologi. Sesuatu yang tidak dapat ditemui di pasar saham Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×