CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

Reksadana syariah offshore milik Schroders catat kinerja positif, begini strateginya


Senin, 09 September 2019 / 18:29 WIB
Reksadana syariah offshore milik Schroders catat kinerja positif, begini strateginya
ILUSTRASI. Schroder Investment Management Indonesia


Reporter: Dimas Andi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Performa sejumlah reksadana syariah offshore cukup positif. Salah satunya reksadana Schroder Global Sharia Equity Fund yang memperoleh imbal hasil sebesar 9,92% (ytd) sampai Jumat lalu.

Selain itu, reksadana ini juga memiliki dana kelolaan sebesar US$ 101,57 juta sampai akhir Agustus silam.

Director & Portofolio Manager Schroders Indonesia Irwanti menyebut, untuk membentuk portofolio yang optimal, pihaknya mempertimbangkan saham-saham bervaluasi rendah, kualitas cash flow mumpuni, dan momentum harga yang bagus.

Baca Juga: Indeks saham IDX Value 30 turun, analis sebut saham ini masih prospektif

Mayoritas aset dasar reksadana ini ditempatkan di pasar saham AS dan Eropa sehingga kinerjanya akan bergantung pada kondisi pasar di dua kawasan tersebut. “Saat ini kami memiliki eksposure yang lebih besar di sektor IT, healthcare, dan konsumer,” kata dia, Senin (9/9).

Berdasarkan fund fact sheet bulan Agustus, saham-saham seperti Accenture, Cisco System, Novartis AG, P&G, dan Roche memiliki porsi yang besar dalam portofolio reksadana Schroder Global Sharia Equity Fund.

Lebih lanjut, Irwanti mengatakan, perang dagang turut membayangi ekonomi AS yang menjadi salah satu tujuan utama investasi Schroders Global Sharia Equity Fund.

Perang dagang dapat mempengaruhi kepercayaan bagi perusahaan di AS dalam melalukan ekspansi bisnis sehingga berdampak pada pertumbuhan ekonomi di negara tersebut.

Baca Juga: IHSG menguat ke 6.326 pada penutupan perdagangan Senin (9/9)

Keberadaan perang dagang juga dapat meningkatkan inflasi di AS seiring kenaikan harga barang akibat aksi saling-balas kebijakan tarif impor.

Hal tersebut pada akhirnya menimbulkan risiko melambatnya pertumbuhan EPS di pasar saham AS pada tahun 2020.

Namun, pihak Schroders Indonesia masih memperhitungkan AS sebagai pasar yang menarik. “Reksadana ini akan berinvestasi di sektor yang diyakini berkinerja baik dalam kondisi global terkini dan di masa depan,” ungkap Irwanti.

Maka dari itu, kendati reksadana ini memiliki prospek yang menarik di masa mendatang, Irwanti mengingatkan agar investor tetap memastikan lagi profil risiko dan tujuannya dalam berinvestasi.

Baca Juga: IHSG melaju paling kencang di pasar saham Asia Tenggara

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×