kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.913   12,00   0,08%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Reksadana Campuran Minus pada Februari 2023, Cermati Sentimennya


Senin, 06 Maret 2023 / 18:53 WIB
Reksadana Campuran Minus pada Februari 2023, Cermati Sentimennya
ILUSTRASI. Reksadana Campuran Minus pada Februari 2023, Ini Sentimennya


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kinerja reksadana campuran pada bulan Februari 2023 tercatat minus. Berdasarkan data infovesta, kinerja reksadana campuran -0,12% Month over Month (MoM)pada bulan Februari 2023.

Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani mengatakan, dalam sepekan terakhir, reksadana campuran bahkan turun sebesar -0,28%.

“Sentimen negatif disebabkan pernyataan pejabat The Fed yang membuka potensi kenaikan Fed Rate hingga ke atas level 5,4%, serta rilis data inflasi Indonesia yang kembali memanas,” ujarnya kepada Kontan, Senin (6/3).

Meskipun tercatat minus, beberapa reksadana campuran masih mampu mencatatkan kinerja baik pada bulan Februari 2023.

Baca Juga: Pilihan Investasi bagi Investor Moderat, Tips Atur Portofolio yang Tepat

Tiga reksadana campuran dengan kinerja tertinggi adalah Purwanto Campuran Dinamis (2,79% MoM), Asia Raya Syariah Berimbang Pemberdayaan Ekonomi Umat (2,73% MoM), dan SAM Mutiara Nusa Campuran (2,71%).

Menurut Arjun, 3 produk reksadana campuran terbaik dominan menempatkan dana kelolaan (AUM) di saham dan pasar uang.

“Pasar uang sekarang cenderung lebih aman di tengah ketidakpastian geopolitik serta ekonomi, terutama kebijakan suku bunga dari bank sentral,” ungkapnya.

Terkait sektor saham pilihan, Arjun melihat, sektor perbankan dan sektor konsumen primer saat ini sangat kondusif. Kondisi tersebut, kata Arjun, masih akan bertahan di sepanjang tahun 2023.

“Alasannya, fundamental sektor perbankan dan sektor konsumen primer saat ini kuat. Selain itu, banyak emiten dari kedua sektor itu yang memiliki prospek bisnis cerah,” tuturnya.

Baca Juga: Kinerja Reksadana Pasar Uang Masih Unggul di Februari

Menurut Arjun, manajer investasi (MI) harus bisa memilih saham blue chip yang aman dan mapan dari kedua sektor kondusif itu agar kinerja reksadana campuran bisa kembali positif.

“Selain itu, MI juga harus bisa memilih obligasi dari emiten-emiten di kedua sektor itu yang memiliki risiko gagal bayar yang minim,” ujarnya.

Arjun melihat, reksadana campuran tak terlalu mendapat minat para investor di tahun 2023. Menurut Arjun, reksadana pasar uang dan pendapatan tetap akan lebih menarik untuk para investor di tengah ketidakpastian geopolitik dan ekonomi global.

“Investor tahun ini akan lebih memilih investasi kepada safe-haven assets daripada aset berisiko. Terkait tingkat imbal hasil, bergantung pada skill MI dan komposisi portfolio masing-masing reksadana,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×