kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rekor, harga emas diramal bisa menyentuh US$ 3.000 dalam 18 bulan ke depan


Rabu, 05 Agustus 2020 / 23:24 WIB
Rekor, harga emas diramal bisa menyentuh US$ 3.000 dalam 18 bulan ke depan
ILUSTRASI. Harga emas spot naik 1% ke US$ 2.039 per ons troi pada Rabu (5/8) pukul 23.12 WIB.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lonjakan harga emas masih berlanjut hingga tengah malam. Pada Rabu (5/8) pukul 23.12 WIB, harga emas spot naik 1% ke US$ 2.039 per ons troi dari harga penutupan perdagangan kemarin pada US$ 2.019,21 per ons troi.

Harga emas meroket ke rekor tertinggi akibat pelemahan dolar, stimulus global yang terus mengalir, serta pandemi virus corona yang masih menyebar. Harga emas telah naik sekitar 35% tahun ini dan menjadi salah satu aset investasi dengan kenaikan terbaik.

Para investor khawatir stimulus ekonomi yang menjadi respons pandemi akan memicu inflasi, menurunkan nilai aset, serta menekan yield obligasi ke rekor terendah. Hal ini turut menaikkan daya tarik emas. "Ada tingkat ketakutan di pasar yang hampir tak terlihat," kata Ross Norman, analis independen kepada Reuters.

Baca Juga: Tekanan ekonomi meningkat, begini tips memilih obligasi korporasi

Norman mengatakan bahwa momentum masih tinggi akibat kekhawatiran kegagalan ekonomi makro untuk menunjukkan tanda-tanda pemulihan.

Harga perak pun melesat 4,2% ke US$ 27,10 per ons troi yang merupakan level tertinggi sejak April 2013. Perak yang digunakan sebagai aset safe haven sekaligus untuk logam industri sudah melesat 51% tahun ini, jauh lebih tinggi daripada kenaikan harga emas.

Reuters melaporkan bahwa yield US Treasury 10 tahun yang disesuaikan dengan inflasi sudah turun -1% dari angka 0,15% di awal tahun ini.

Nilai tukar dolar AS pun mencapai level terendah dalam beberapa tahun. Pelemahan kurs dolar AS ini menyebabkan harga emas dalam mata uang non-dolar lebih murah.

Baca Juga: Harga emas tembus US$ 2.000 per ons troi, waspadai profit taking

Kenaikan harga emas pun dipicu oleh kegagalan Kongres AS yang masih belum mencapai kata sepakat mengenai stimulus lanjutan. Bank of America memperkirakan harga emas bisa mencapai US$ 3.000 per ons troi dalam 18 bulan ke depan.

"Satu-satunya hal yang bisa menurunkan harga emas adalah adanya vaksin yang tersedia dan mudah didistribusikan," kata Rhona O'Connell, analis StoneX. Dia menambahkan bahwa pergerakan kenaikan harga emas selanjutnya akan volatile.

Beberapa analis menilai bahwa reli harga emas terlalu cepat dalam jangka pendek. Periode konsolidasi harga emas akan sangat mungkin terjadi.

Baca Juga: Rekor, harga emas masih ditopang sejumlah katalis positif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×