kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.568.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.280   -90,00   -0,56%
  • IDX 7.017   -71,99   -1,02%
  • KOMPAS100 1.040   -10,68   -1,02%
  • LQ45 811   -9,46   -1,15%
  • ISSI 212   -0,48   -0,23%
  • IDX30 416   -5,22   -1,24%
  • IDXHIDIV20 497   -6,62   -1,31%
  • IDX80 119   -1,44   -1,20%
  • IDXV30 123   -0,58   -0,47%
  • IDXQ30 137   -1,93   -1,39%

Rekomendasi Saham Pilihan Analis Saat Harga Komoditas Emas Kembali Berkilau


Senin, 13 Januari 2025 / 19:40 WIB
Rekomendasi Saham Pilihan Analis Saat Harga Komoditas Emas Kembali Berkilau
ILUSTRASI. Logam mulia emas Antam di Jakarta. Harga komoditas emas global kembali berkilau di tengah momentum pergantian tahun, cermati saham-saham rekomendasi analis.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga komoditas emas global kembali berkilau di tengah momentum pergantian tahun. Merujuk Trading Economics, harga emas menguat 1,8% dalam sebulan terakhir. Meski, fluktuasi masih terjadi.

Pada awal pekan ini, Senin (13/1), harga komoditas emas global terkoreksi 0,52% ke level US$ 2.671,5 per ounces.

Research Analyst Phintraco Sekuritas Muhamad Heru Mustofa mengamati penguatan harga komoditas emas di awal tahun 2025 sejalan dengan peningkatan permintaan emas sebagai aset safe haven.

Baca Juga: Saham Valuasi Mahal Laris Manis di Pasar Saham Indonesia, Sinyal Baik atau Buruk?

Situasi itu terjadi di tengah potensi ketidakpastian kebijakan pemerintahan Amerika Serikat (AS) di bawah presiden terpilih, Donald Trump. Salah satu yang menjadi perhatian adalah kebijakan terkait tarif impor yang dapat memicu perang dagang dan inflasi.

"Sehingga berpotensi menguntungkan emas yang dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi. Selain itu, kenaikan  harga emas di awal 2025 seiring dengan peningkatan cadangan emas bank sentral China selama dua bulan berturut turut yang membuat harga emas terapresiasi," terang Heru kepada Kontan.co.id, Senin (13/1).

Research Analyst Lotus Andalan Sekuritas Muhammad Thoriq Fadilla mengamini, faktor antisipasi terhadap kebijakan Donald Trump menjadi sentimen signifikan yang mengerek harga emas.

Baca Juga: Sinergi Hartadinata (HRTA) dan Pegadaian dalam Ekosistem Bullion Emas di Indonesia

Menjelang pelantikan Trump pada 20 Januari 2025, sebagian investor merasa cemas dengan janji Trump untuk mengenakan tarif pada berbagai macam impor.

Tarif tersebut dikhawatirkan dapat memicu inflasi dan semakin membatasi kemampuan The Fed untuk menurunkan suku bunga.

"Meski demikian, secara fundamental, emas masih dalam tekanan akibat data ekonomi AS yang solid, inflasi tinggi, dan ketidakpastian kebijakan suku bunga The Fed," imbuh Thoriq.

Secara teknikal, pergerakan harga komoditas emas saat ini masih cenderung sideways. Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Miftahul Khaer memperkirakan harga komoditas emas global masih tetap kuat bergerak pada rentang US$ 2.500 - US$ 2.700 per ounces pada kuartal I-2025. 

Sedangkan secara tahunan, Miftahul menaksir harga emas berpotensi melaju dalam area US$ 2.500 - US$ 3.000 per ounces.

Baca Juga: Mengawali Tahun 2025, Mulai Ada Tanda-Tanda Penurunan Bunga Kredit Bank

Miftahul melihat ketidakpastian global, seperti risiko geopolitik dan kekhawatiran perlambatan ekonomi membuat emas tetap menjadi pilihan aset safe haven, dan kembali memoles daya tarik emas.

Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori Ekky Topan memproyeksikan harga komoditas emas berpotensi menguji level US$ 2.800 per ounces pada kuartal I-2025. Jika ketidakpastian global terus berlanjut, kenaikan bisa berlanjut hingga ke level US$ 2.870 per ounces.

Sementara Heru memperkirakan harga emas akan bergerak secara fluktuatif pada rentang US$ 2.600 - US$ 2.750 per ounces. Pendiri Stocknow.id Hendra Wardana punya perkiraan yang sama, harga emas berpotensi bergerak dalam rentang US$ 2.600 hingga US$ 2.750 per punces pada kuartal I-2025.

"Meskipun demikian, volatilitas pasar tetap tinggi dan dapat dipengaruhi oleh kebijakan ekonomi global serta perkembangan geopolitik yang memengaruhi pasar. Dalam konteks ini, saham-saham emiten emas di Indonesia berpeluang turut merasakan dampak positif dari penguatan harga emas," kata Hendra.



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×