Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli
Tren pergerakan harga komoditas emas global turut memoles harga saham emiten di bidang bisnis emas. Dalam pantauan Kontan.co.id, mayoritas harga saham emiten emas menguat pada perdagangan Senin (13/1).
Tengok saja harga saham PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) yang melonjak +13,21%. PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) naik +4,61%, dan PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) menguat +1,68%.
Saham emiten emas lain yang mengalami kenaikan adalah PT United Tractors Tbk (UNTR), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN). Masing-masing menguat +1,20%, +1,02% dan +0,59%. Sedangkan PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) ditutup stagnan.
Sementara itu, PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) berbalik merosot -4,67%. Sebelumnya, BRMS menjadi saham emiten emas yang melaju paling kencang di awal tahun 2025. BRMS menutup pekan lalu dengan lonjakan 12,04% pada Jumat (10/1).
Baca Juga: Harga Emas Mencapai Puncak Empat Minggu di Tengah Kekhawatiran Kebijakan Trump
Hendra melihat penguatan mayoritas harga saham emiten emas menunjukkan optimisme investor terhadap industri tambang emas.
"Meskipun beberapa saham sempat mengalami koreksi pada awal tahun, potensi jangka panjang yang didorong oleh tren harga emas tetap menjadikan saham-saham ini menarik untuk dipertimbangkan," terang Hendra.
Hendra lantas menyarankan trading buy pada saham ANTM untuk target harga Rp 1.655 dan speculative buy MDKA dengan target harga Rp 1.610. Rekomendasi lainnya adalah buy on weakness saham BRMS pada area Rp 410 untuk target harga Rp 450 per saham.
Sementara itu, Head of Investment Specialist Maybank Sekuritas Indonesia Fath Aliansyah Budiman menyoroti saham HRTA. Sentimen positifnya adalah kerja sama strategis antara HRTA dengan Pegadaian dalam ekosistem perhiasan dan emas batangan (bullion).
Rencana pemerintah dalam pengembangan bullion bank nantinya bisa memberikan dampak pada ekosistem yang berbasis emas, sehingga dapat memberikan sentimen positif untuk perusahaan seperti HRTA. Secara teknikal, cermati support HRTA pada area Rp 340 - Rp 350 untuk resistance di level Rp 400.
Baca Juga: Yield US Treasury Turun & Dolar Menguat Karena Investor Pertimbangkan Kebijakan Fed
Miftahul menyarankan hold saham HRTA. Sedangkan Thoriq merekomendasikan buy HRTA untuk target harga Rp 400. Selain itu, Thoriq merekomendasikan swing trade ANTM pada area Rp 1.480 - Rp 1.490 untuk target harga Rp 1.560.