Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli
Adapun tahun ini Timothy memproyeksi produksi nikel matte INCO akan cenderung konservatif. Proyeksi dia, produksi INCO bakal tidak jauh dari tahun lalu. Panin Sekuritas sendiri mengestimasikan angka produksi nikel matte INCO ada di sekitar 62.000 ton.
Proyeksi ini dengan melihat pembangunan ulang tanur (furnace) 4 baru rampung pada bulan Mei 2022. “Seharusnya produksi akan kembali normal di level 70.000-an setelah maintenance selesai,” terang Timothy kepada Kontan.co.id, Kamis (10/2).
Baca Juga: Vale Indonesia (INCO) Rela Mengurangi Keuntungan Demi Penggunaan Energi Bersih
Timothy merekomendasikan beli saham INCO dengan target harga Rp 6.100. Sedangkan Aqil menyematkan rating overweight di sektor tambang logam.
INCO menjadi salah satu saham pilihan atau top picks MNC Sekuritas di sektor ini. Sebab, INCO dinilai akan mendapatkan keuntungan dari peningkatan permintaan nikel. Aqil menyematkan rekomendasi beli INCO dengan target harga Rp 5.800.
Sementara itu, saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) juga menjadi top picks MNC Sekuritas di sektor ini. Aqil merekomendasikan beli saham ANTM dengan target harga Rp 3.100.
ANTM dipilih karena kinerjanya per Sembilan bulan 2021 telah melampaui estimasi MNC Sekuritas, yakni sebesar 91% . Kinerja ANTM juga berpotensi tumbuh di masa depan, didorong oleh peningkatan permintaan nikel untuk industri baterai untuk EV.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News