kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.621.000   -3.000   -0,18%
  • USD/IDR 16.439   -134,00   -0,82%
  • IDX 7.030   -79,14   -1,11%
  • KOMPAS100 1.029   -15,21   -1,46%
  • LQ45 811   -12,07   -1,47%
  • ISSI 210   -1,76   -0,83%
  • IDX30 421   -5,12   -1,20%
  • IDXHIDIV20 507   -5,69   -1,11%
  • IDX80 117   -2,09   -1,76%
  • IDXV30 121   -1,30   -1,06%
  • IDXQ30 139   -1,68   -1,20%

Rekomendasi Saham Antam (ANTM) dan Vale (INCO) Saat Harga Nikel Bullish


Jumat, 11 Februari 2022 / 10:04 WIB
Rekomendasi Saham Antam (ANTM) dan Vale (INCO) Saat Harga Nikel Bullish
ILUSTRASI. FILE PHOTO: A worker displays nickel ore in a ferronickel smelter owned by state miner Aneka Tambang Tbk at Pomala district, Indonesia, March 30, 2011. Rekomendasi Saham Antam (ANTM) dan Vale (INCO) Saat Harga Nikel Bullish


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Komoditas nikel menjadi salah satu komoditas yang akan bersinar tahun ini. Analis Panin Sekuritas Timothy Wijaya menilai, seharusnya harga nikel akan relatif bullish tahun ini.

Proyeksi ini melihat stok nikel global yang masih terus menurun, dari sekitar 260.000 ton di tahun 2021 menjadi di kisaran 97.000 ton.

Selain itu, dengan adanya potensi pungutan pajak ekspor nikel yang diberlakukan oleh Pemerintah Indonesia, maka harga nikel berpotensi terus meningkat. Hal ini seiring dengan cost yang akan semakin tinggi dari sisi pembeli, dan juga jumlah ekspor NPI dan feronikel Indonesia yang diharapkan dapat menurun. 

Dalam risetnya tertanggal 19 Januari 2022, Analis MNC Sekuritas Aqil Triyadi menilai, nikel menjadi salah satu komoditas yang paling menjanjikan dalam jangka panjang.

Baca Juga: Kinerja Diproyeksikan Lebih Solid, Analis Rekomendasikan Beli Saham ANTM

Aqil mengatakan, permintaan nikel akan cukup solid, disebabkan oleh sejumlah faktor. Pertama, produksi baja nirkarat (stainless steel) berbasis nikel di China menurun 20,7% secara year-on-year (YoY) pada Oktober 2021.

Kedua, meningkatnya permintaan dan berkurangnya pasokan nikel akibat pembatasan produksi listrik dalam neraca pembayaran atau balance of payment (BOP) China.

Ketiga, industri kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) dalam negeri yang diharapkan menjadi katalis jangka panjang dengan target mengembangkan rantai pasokan baterai EV hingga 140 GWh.

 

MNC Sekuritas memperkirakan sentimen ini akan berlanjut sepanjang 2022 – 2023. Bloomberg sendiri memperkirakan harga nikel di pengujung tahun ini berada pada level US$ 19.875 per ton.

Baca Juga: Produk Feronikel Aneka Tambang (ANTM) Dinilai Memiliki Prospek Menarik

Meski pemerintah berencana menerapkan pajak ekspor nikel, Timothy menilai wacana ini tidak berdampak pada kinerja PT Vale Indonesia Tbk. Sebab, emiten dengan kode saham INCO ini memiliki produk nikel dengan kadar tinggi.  



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×