Reporter: Juwita Aldiani | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) menunda peresmian kawasan industri Kendal (KIK) di Semarang, Jawa Tengah. Peresmian tersebut ditunda sampai waktu yang belum ditentukan karena Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong harus mendapatkan perawatan karena sakit saat menghadiri National Day Rally di Singapura, pekan lalu.
KIK adalah duplikasi kota mandiri Jababeka City yang mencakup lahan industri sebanyak 10 zona masing-masing memiliki luas 200 hektar, 15.000 hunian yang dilengkapi properti komersial, pusat bisnis dan fasilitas penunjang. KIK merupakan kolaborasi strategis antara KIJA dengan Temasek Holdings, perusahaan investasi Singapura.
KIJA membukukan pra penjualan real estat Rp 421 miliar di kuartal II tahun ini atau Rp 470 miliar di semester pertama 2016. Pencapaian di kuartal II tersebut tumbuh 83% dibanding periode sama tahun lalu.
Sementara perseroan meraih total penjualan Rp 1,36 triliun di semester I-2016 atau turun 8% dibanding periode sama tahun lalu sebesar Rp 1,47 triliun. Kontribusi terbesar berasal dari bisnis lahan industri, selebihnya dari residensial, komersial, dan bisnis bangunan pabrik.
Menurut Sanni Satrio Dwi Utomo analis Bahana Securities dalam risetnya pada Rabu (24/08) lalu mengatakan manajemen menargetkan bisa membukukan pra penjualan Rp 1,4 triliun sampai akhir tahun ini. Namun, "kami memproyeksikan sedikit konservatif dari manajemen yaitu Rp 1,2 triliun untuk pra penjualan," kata Sanni.
Meski begitu Sanni tetap positif pencapaian pra penjualan KIJA tahun ini didukung oleh permintaan lahan industri di Kendal.
Sepanjang enam, bulan pertama tahun ini pula kawasan industri Kendal menyumbang sekitar Rp 60 miliar pada capaian pra penjualan atau telah memenuhi 24% dari target setahun penuh yaitu Rp 252 miliar. Pra penjualan tersebut didukung oleh transaksi mitra kerjanya yaitu Sembcorp Development Ltd.
Kawasan industri Kendal telah terjual ke industri food and beverages. furniture, dan barang-barang olahraga. Meskipun saat ini lahan industri masih dalam kondisi permintaan yang lemah, harga jual rata-rata Kendal naik 20% (year to date) ke Rp 1,2 juta per meter persegi IDR1.2mn / m2 dibanding akhir tahun lalu.
Menurut Sanni ada tiga faktor yang membuat harga jual di Kendal naik yaitu harga tanah yang terjangkau atau lebih rendah 54% dibanding di Cikarang. Lalu biaya tenaga kerja yang lebih rendah dibandingkan kawasan industri Cikarang. Serta lokasi yang strategis dekat Semarang, bandar udara, dan pelabuhan.
Manajemen mengatakan di tahun ini KIK mempersiapkan lahan sekitar 120 hektar dan telah membangun infrastruktur seperti distribusi logistik, saluran pembuangan limbah, serta jaringan listrik. Seluruh infrastruktur yang mendukung kelancaran industri sudah dipersiapkan oleh KIK sehingga investor yang datang tinggal membangun pabriknya saja.
Selain itu, KIJA siap untuk menjual aset di Tanjung Lesung berdasarkan instruksi dari Presiden RI Joko Widodo melalui otoritas tender terbuka Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT). Tender tersebut gun mengembangkan 84 km jalan tol Serang-Panimbang yang akan menghubungkan Jakarta ke Tanjung Lesung.
Dengan demikian, "Kami memperkirakan harga jual rata-rata Tanjung Lesung di tahun ini akan meningkat dari Rp 1- 2 juta per meter persegi menjadi Rp 2,5 - 3 juta per meter persegi dalam jangka menengah," jelas Sanni.
Filbert Anson, analis Kresna Securities dalam riset Senin (22/8) lalu mengatakan perseroan menerima banyak dukungan langsung pemerintah seperti proyek jalan tol, Pusat Logistik Berikat (PLB) untuk kapas di Cikarang Dry Port (CDP)
"Selanjutnya, dengan adanya PLB kapas impor bisa langsung disimpan di CDP, sekaligus menghilangkan Malaysia sebagai perantara sebelumnya," kata Filbert.
Lucky Bayu, analis Danareksa Sekuritas mengatakan KIJA memiliki potensi pelemahan terhadap harga sahamnya, dengan target harga yang akan diuji pada kisaran 289 mendatang. Saat ini kata Lucky apresiasi pasar cenderung negatif terhadap kinerja KIJA yang pada dasarnya telah berada di atas kinerja sektor properti dan kinerja Indeks Harga Saham Gabungan itu sendiri.
"Dan harga KIJA sudah dinilai cukup mahal," ujar Lucky kepada KONTAN, Rabu (31/08). Oleh karena itu, Lucky merekomendasikan untuk menjual saham KIJA dengan target Rp 318.
Meskipun pendapatan KIJA lebih rendah di semester I-2016, tetapi Sanni bilang industrial estate KIJA mengalami kemajuan yang cukup bagus.
Sanny menaikkan target harga dari Rp 320 menjadi Rp 450 dengan rekomendasi beli saham KIJA. Sementara Filbert merekomendasikan beli saham KIJA dengan target Rp 500. Pada perdagangan Rabu (31/08) harga saham KIJA ditutup menguat 1,27% ke level Rp 318.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News