Reporter: Juwita Aldiani | Editor: Yudho Winarto
Menurut Sanni ada tiga faktor yang membuat harga jual di Kendal naik yaitu harga tanah yang terjangkau atau lebih rendah 54% dibanding di Cikarang. Lalu biaya tenaga kerja yang lebih rendah dibandingkan kawasan industri Cikarang. Serta lokasi yang strategis dekat Semarang, bandar udara, dan pelabuhan.
Manajemen mengatakan di tahun ini KIK mempersiapkan lahan sekitar 120 hektar dan telah membangun infrastruktur seperti distribusi logistik, saluran pembuangan limbah, serta jaringan listrik. Seluruh infrastruktur yang mendukung kelancaran industri sudah dipersiapkan oleh KIK sehingga investor yang datang tinggal membangun pabriknya saja.
Selain itu, KIJA siap untuk menjual aset di Tanjung Lesung berdasarkan instruksi dari Presiden RI Joko Widodo melalui otoritas tender terbuka Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT). Tender tersebut gun mengembangkan 84 km jalan tol Serang-Panimbang yang akan menghubungkan Jakarta ke Tanjung Lesung.
Dengan demikian, "Kami memperkirakan harga jual rata-rata Tanjung Lesung di tahun ini akan meningkat dari Rp 1- 2 juta per meter persegi menjadi Rp 2,5 - 3 juta per meter persegi dalam jangka menengah," jelas Sanni.
Filbert Anson, analis Kresna Securities dalam riset Senin (22/8) lalu mengatakan perseroan menerima banyak dukungan langsung pemerintah seperti proyek jalan tol, Pusat Logistik Berikat (PLB) untuk kapas di Cikarang Dry Port (CDP)
"Selanjutnya, dengan adanya PLB kapas impor bisa langsung disimpan di CDP, sekaligus menghilangkan Malaysia sebagai perantara sebelumnya," kata Filbert.