kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rekomendasi LQ45: Asing masuk saat Jokowi dilantik, saham BBCA bisa naik lebih tinggi


Rabu, 09 Oktober 2019 / 05:00 WIB
Rekomendasi LQ45: Asing masuk saat Jokowi dilantik, saham BBCA bisa naik lebih tinggi
ILUSTRASI. Bursa Efek Indonesia


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang tahun ini, mayoritas anggota indeks LQ45 menunjukkan penurunan harga saham. Indeks likuid ini pun turun 4,55% secara year to date (ytd). Akan tetapi, di tengah tren penurunan ini, ada 18 saham yang menunjukkan kenaikan harga. Bahkan, sebanyak enam saham naik lebih dari 30% per perdagangan Selasa (8/10).

Saham-saham ini adalah saham PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Tbk (BTPS) yang naik 117,27% menjadi Rp 3.900, PT Barito Pacific Tbk (BRPT) 95,61% menjadi Rp 935, PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) 79,71% menjadi Rp 1.249, PT XL Axiata Tbk (EXCL) 74,24% menjadi Rp 3.450, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) 37,55% menjadi Rp 8.150, dan PT Jasa Marga Tbk (JSMR) 31,43% menjadi Rp 5.625.

Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan, kenaikan saham BTPS mendapat sentimen dari kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia. Terlebih lagi, saham bank syariah yang diperdagangkan di pasar modal jumlahnya masih terbatas. "Jadi BTPS banyak diburu oleh investor yang berinvestasi di asuransi jiwa syariah atau reksadana syariah," kata Wawan saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (8/10).

Baca Juga: Bertahan di zona hijau, IHSG naik 0,37% di sesi I perdagangan Selasa (8/10)

Kemudian, saham BRPT banyak diminati investor karena perusahaan ini memproduksi energi yang banyak dibutuhkan oleh masyarakat, seperti petrokimia, listrik, dan uap. Selanjutnya, kenaikan saham MNCN dipengaruhi oleh transformasi perusahaan ke bisnis digital yang Wawan nilai cukup berhasil. Hal itu terbukti dari pemasukan iklan digital MNCN yang bertambah dari Rp 77,63 miliar pada semester pertama 2018 menjadi Rp 325,22 miliar pada semester I-2019.

Dari segi valuasi, Wawan menilai saham-saham ini juga masih relatif murah seiring dengan pasar saham Indonesia yang belakangan ini terkoreksi cukup dalam. "Bahkan  valuasinya lebih rendah dari tahun lalu sehingga saham-saham ini tetap menarik untuk dikoleksi," kata dia. Ke depannya, dia juga melihat saham-saham ini masih memiliki peluang untuk terus naik.

Meskipun begitu, ia menyarankan investor untuk mencermati perkembangan kondisi global, seperti perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China, perang dagang AS-Eropa, dan prediksi pemangkasan suku bunga acuan The Fed. Alasannya, beberapa saham menunjukkan kenaikan harga yang tidak terlalu tinggi karena aksi jual investor asing, meskipun perusahaan ini memiliki fundamental yang  baik.

Baca Juga: Tujuh saham merah, ini 10 saham LQ45 dengan PER terendah (7/10)

Untuk spesifiknya, ia menyarankan investor untuk berinvestasi pada saham BBCA sebagai saham dengan kapitalisasi pasar terbesar di indeks LQ45. Pasalnya, BBCA menjadi saham big caps yang sering diburu investor asing. "Jadi kalau asing masuk lagi mungkin setelah Joko Widodo dilantik, maka BBCA berpotensi naik lagi," kata dia.  Ia memiliki target harga saham BBCA Rp 32.000 per saham dan menyarankan investor untuk buy saat saham BBCA saat terkoreksi hingga level di bawah Rp 30.000.

Sementara itu, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana melihat, secara teknikal, saham yang menarik untuk jangka pendek adalah BRPT, TPIA, dan PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA). Ia memasang target harga Rp 1.100 untuk BRPT, ERAA Rp 1,750, dan TPIA Rp 8.400. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×