Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Noverius Laoli
Di tengah ekonomi yang cenderung masih melemah terutama pada sektor konstruksi, Ajeng melihat PTPP mampu untuk menumbuhkan kinerja di sisa tahun ini berkat penerapan strategi bisnis baru. Diantaranya, divestasi, penyortiran proyek yang memiliki likuiditas baik dan optimalisasi penyelesaian proyek yang sedang berjalan.
Joey Faustian Analis Sucor Sekuritas juga mengatakan dalam risetnya, PTPP masih memiliki potensi keuntungan dari divestasi beberapa asetnya.
"Kami telah memasukkan kemungkinan pendapatan dari divestasi Terminal tanjung yang diproyeksikan kesepakatan selesai di kuartal IV," kata Joey. Dengan asumsi valuasi PBV 1,3 kali, Joey memproyeksikan PTPP mendapat keuntungan sebesar Rp 100 milair. Selain itu PTPP masih memiliki beberapa aset jalan tol.
Di sisi lain, Ajeng melihat peningkatan anggaran infrastruktur sebesar 47,3% pada RAPBN 2021 membawa sentimen positif bagi PTPP yang proyeknya banyak didominasi oleh BUMN dan pemerintah.
Baca Juga: Ada Cukai Plastik, Ini Langkah Antisipasi Panca Budi Idaman (PBID)
Alhasil, Ajeng memproyeksikan kinerja PTPP di semester II tahun ini bisa membaik dibanding semester I
Namun, pendapatan PTPP di sepanjang tahun ini diproyeksikan masih menurun 33,7% ke Rp 16,3 triliun dibandingkan pendapatan tahun lalu sebesar Rp 24,6 triliun. Sementara, laba bersih tahun ini juga masih menurun 64% ke Rp 53 miliar.
Meski begitu, Ajeng tetap merekomendasikan buy di target harga Rp 1.250 per saham karena prospek jangka panjang akan positif.
Sementara, hinga akhir tahun ini, Joey merekomendasikan hold di target harga Rp 950 per saham. Sedangkan, Edbert Surya Analis Mandiri Sekuritas merekomendasikan beli di target harga Rp 1.370 per saham.
Selanjutnya: Kejar target tahun ini, begini strategi PTPP
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News