Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rekomendasi BELI (BUY) terhadap saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) terus bermunculan. Aksi beli juga mulai dilakukan fund manager asing pasca dilakukannya penjelasan pada Public Expose Insidentil oleh manajemen perusahaan ekosistem digital terbesar di Indonesia itu.
Riset Mandiri Sekuritas merekomendasikan BELI saham GOTO dengan target harga (Target Price/TP) Rp230 per saham. Potensi kenaikan sebesar 139,6% dibandingkan Rp96 harga penutupan pekan lalu.
Dalam risetnya, analis Mandiri Sekuritas, Adrian Joezer dan Ryan Aristo menyoroti poin positif berupa potensi breakeven (titik impas) dari sisi EBITDA secara total yang kemungkinan mencapai tiga perempatnya pada kuartal pertama 2025.
“Kami memasukkan tingkat pengambilan (take rate) e-commerce yang lebih tinggi dan langkah-langkah efisiensi biaya, meskipun menurunkan estimasi GTV (Gross Transaction Value)” ungkapnya pada riset Fokus GOTO dirilis pada 16 Desember 2022.
Baca Juga: Merah, Harga Saham BBRI & GOTO Kompak Anjlok di Perdagangan Bursa Senin (19/12)
Dari sisi pergerakan harga saham, menurutnya, sementara ini memang masih akan terus terjadi tekanan jual. Meski begitu, imbal hasil risiko jangka panjang GOTO dinilai semakin menarik karena valuasinya telah sesuai dengan Sea (induk Shopee) dan Grab. “Jalur progresif menuju profitabilitas akan menjadi katalis utama,” terangnya.
Sejalan dengan itu, riset Ciptadana Sekuritas Asia juga merekomendasikan BUY saham GOTO dengan target price Rp190 per saham. Angka tersebut 118,4% potensi kenaikannya dibandingkan Rp87 sebagai patokan saat riset ini disusun.
Terlepas dari “hang over” tekanan penjualan sahamnya, tim analis Ciptadana memberikan pandangan bahwa GOTO tetap pemimpin pasar dengan ekosistem terbesar di Indonesia. Selain itu, Ciptadana juga yakin bahwa GOTO berada di jalur yang tepat untuk mencapai profitabilitas.
Pada kondisi harga saham saat ini, Ciptadana menilai bahwa GOTO masih undervalue karena harga saham GOTO dijual 2,0 x EV/gross sales, dibandingkan Sea Limited (2,3 x) dan Grab (3,4 x).
Sama seperti Mandiri Sekuritas, riset Ciptadana Sekuritas juga menyoroti potensi kenaikan pendapatan GOTO dari segmen bisnis e-Commerce yaitu penerimaan lebih tinggi take-rate Tokopedia.
“Kami yakin Tokopedia akan mampu mempertahankan pangsa pasarnya karena tingkat penerimaan yang meningkat merupakan tren di industri ini. Kami memahami bahwa Shopee Indonesia juga bermaksud menaikkan biaya komisi untuk merchant Star dan non-Star yang juga akan berlaku efektif pada Januari 2023,” ungkap riset ini.
Baca Juga: Menakar Prospek Saham GOTO Menjadi Konstituen Indeks Global
Komisi baru ditambah biaya pengiriman gratis lalu dikombinasikan dengan peningkatan penggunaan layanan nilai tambah Tokopedia (seperti iklan dan pusat pemenuhan), Ciptadana meyakini Tokopedia dapat mencapai target tingkat penerimaan 4,0% estimasinya pada 2023.
BNI Sekuritas juga mempunyai pandangan yang bullish dan merekomendasikan BUY untuk saham GOTO. Target harganya adalah Rp150 per saham atau 61,3% persen potensi kenaikannya dibandingkan Rp93 harga penutupan saat 12 Desember 2022.
Terdapat tiga alasan utama tim analis BNI Sekuritas merekomendasikan BELI saham GOTO. Pertama, GOTO dinilai tetap mampu menumbuhkan bisnisnya dibandingkan para kompetitor meskipun masih mengonsolidasikan bisnisnya dan terus dalam upaya rasionalisasi biaya pada saat yang sama. Hal ini dilakukan untuk mengejar percepatan profitabilitas.
Kedua, GOTO tetap fokus ke aset utamanya dengan rencana divestasi asset non-core sehingga bisa memperkuat kas, memperpanjang going concern perusahaan, dan mengurangi tekanan untuk mencari sumber pendanaan ketika iklim investasi sedang tidak mendukung.
Ketiga, BNI Sekuritas melihat GOTO masih memiliki banyak potensi (un-lock) yang dapat digapai dalam rangka pengembangan bisnis secara jangka panjang dan berkesinambungan.
Baca Juga: Gojek Tokopedia (GOTO) Kantongi Cuan Besar dari Penjualan Saham AMRT
Terkait dengan Tokopedia yang berpotensi menerima tingkat pengambilan (take-rate) baru, BNI Sekuritas percaya bahwa e-Commerce nasional yang merupakan kekuatan segmen bisnis e-Commerce GOTO ini akan mengalahkan Shopee Indonesia.
Tokopedia juga dinilai dapat menghalau tekanan dari kompetisi TikTok Shop lebih baik dari Shopee karena Shopee mungkin dikanibalisasi oleh kehadiran TikTok Shop akibat target pasar, basket size, dan tawaran produk yang lebih mirip.
Sementara itu, di tengah tekanan jual yang terjadi, investor asing mulai mengakumulasi saham GOTO di pasar reguler. Salah satunya dilakukan Exchange Traded Concepts LLC yang membeli 1,6 juta saham, menggenapkan kepemilikan saham GOTO menjadi sebanyak 46,31 juta saham.
Pengelola investasi global, State Street Global Advisors (US) juga tercatat mengakumulasi sebanyak 293,69 juta saham GOTO atau setara 0,02% per akhir November 2022. Begitu juga Penserra Capital Management LLC yang melaporkan kenaikan kepemilikan saham GOTO sebesar 9,62 juta menjadi 506,35 juta atau setara dengan 0,04%.
Lalu Mellon Investments Corporation tercatat mengakumulasi 110 ribu saham GOTO sehingga total kepemilikannya menjadi 689,18 juta atau setara dengan 0,06%. Mengikuti pemerintah Singapura yang diwakili oleh Citi Bank yang tercatat memiliki sebanyak 5,8% saham GOTO.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News