kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Rebuild tanur bikin produksi Vale Indonesia turun, simak rekomendasi saham INCO


Selasa, 20 April 2021 / 16:43 WIB
Rebuild tanur bikin produksi Vale Indonesia turun, simak rekomendasi saham INCO
ILUSTRASI. Vale Indonesia (INCO) memproduksi 15.198 metrik ton (MT) nikel dalam matte pada triwulan pertama tahun 2021.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

Analis Maybank Kim Eng Isnaputra Iskandar menilai, penurunan harga nikel saat ini, yang berada di kisaran US$ 16.000 per ton, sudah cukup terbatas. Dia menyebut, teknologi untuk mengubah nikel pig iron (NPI) menjadi nikel dalam matte membutuhkan harga nikel minimum sekitar US$ 16.000 per ton, untuk mencapai titik impas atau break even point (BEP).

“Hal ini menunjukkan bahwa pasokan nikel untuk segmen baterai, yang kurang dari 5% dari permintaan, akan terus terbatas terutama dalam jangka menengah hingga panjang. Kami mempertahankan asumsi harga nikel tahun 2021-2022 sebesar US$ 15.500 per ton,” terang Isnaputra dalam riset, Selasa (30/3).

Di sisi lain, Isnaputra tidak khawatir dengan adanya potensi penundaan proyek rebuild tanur 4, karena hal itu justru akan berdampak positif untuk volume produksi INCO di 2021. Penundaan tersebut tidak akan mengubah total perkiraan produksi INCO untuk tahun 2021-2022 yakni  di angka 135.500 ton.

Proyek ini dijadwalkan akan dimulai pada Mei dan akan berlangsung selama lima bulan. Namun, Isnaputra menyebut proyek ini berpotensi tertunda karena pandemi.

Baca Juga: Penyokong emiten sektor logam bergantung pada prospek kenaikan harga nikel & tembaga

Selain penurunan harga nikel yang terbatas, kinerja INCO di 2021 juga berpotensi naik jika harga nikel saat ini bisa bertahan. Selain itu, ada pula potensi pembagian dividen yang dapat menyokong harga saham INCO.

Okie merekomendasikan buy saham INCO dengan target harga Rp 5.920 per saham. Sementara Isnaputra merekomendasikan buy saham INCO dengan target harga Rp 7.000 per saham. Pada perdagangan Selasa (20/4), saham INCO ditutup melemah 0,93% ke level Rp 4.270 per saham.

Baca Juga: Miliki pasokan nikel terbesar, Kadin optimistis RI bakal kuasai pasar mobil listrik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×