Reporter: Namira Daufina | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Setelah kembali menyentuh level US$ 45 per barel, harga minyak mentah WTI berhasil rebound. Meski diprediksi kenaikan ini hanya sementara dan terjadi akibat dukungan rebound technical.
Mengutip Bloomberg, Kamis (3/11) pukul 14.57 WIB harga minyak mentah WTI kontrak pengiriman Desember 2016 di New York Mercantile Exchange melesat 0,60% di level US$ 45,61 per barel dibanding hari sebelumnya.
“Dengan ketidakpastian pasar global yang tinggi akibat pemilu Presiden AS yang kian dekat dan terbukanya peluang kenaikan suku bunga The Fed, maka pasar global akan terus bergerak volatile,” tutur Will Yun, Commodities Analyst Hyundai Futures seperti dikutip dari Bloomberg.
Selain itu penurunan harga yang cukup dalam memicu aksi ambil untung pelaku pasar dengan melakukan bargain hunting. Meski demikian, analis menilai ini belum cukup kuat untuk menopang kenaikan harga lebih tinggi.
Penyebabnya adalah stok minyak mentah mingguan AS naik lagi. Terjadi kenaikan stok minyak AS hingga mencapai 14,4 juta barel pekan lalu. Sementara impor minyak AS turun ke level terendahnya dalam 20 tahun terakhir.
“Sampai saat ini pasar global tetap mengalami surplus pasokan minyak mentah, cadangan minyak pun masih berlebih,” jelas Ric Spooner, Chief Market Analyst CMC Market. Hal ini yang bisa terus membayangi harga minyak mentah dengan pergerakan turun lebih lanjut. Sembari menanti kelanjutan hasil pertemuan OPEC di akhir bulan nanti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News