kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Rebalancing KOMPAS100, Berikut Saham-Saham yang Menarik Dicermati


Jumat, 28 Januari 2022 / 06:36 WIB
Rebalancing KOMPAS100, Berikut Saham-Saham yang Menarik Dicermati


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan evaluasi mayor terhadap indeks KOMPAS100 untuk periode Februari-Juli 2022 yang akan berlaku mulai 2 Februari 2022. Setelah evaluasi ini, ada 14 saham yang dikeluarkan dari indeks dan ada 14 saham baru yang dimasukkan menjadi anggota indeks.

Berdasarkan pengumuman BEI tanggal 25 Januari 2022, sebanyak 14 saham baru yang ditambahkan adalah PT Archi Indonesia Tbk (ARCI), PT Bank Jago Tbk (ARTO), PT Bukalapak.com Tbk (BUKA), PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk (DGNS), PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK), PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL), dan PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP).

Ada juga PT Mega Manuggal Property Tbk (MMLP), PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL), PT Panca Mitra Multiperdana Tbk (PMMP), PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA), PT Triputro Agro Persada Tbk (TAPG), PT Widodo Makmur Unggas Tbk (WMUU), dan PT Zyrexindo Mandiri Buana Tbk (ZYRX).

Sementara itu, sebanyak 14 saham yang keluar dari indeks ini terdiri dari PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN), PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST), PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA), PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS), PT Indomobil Sukses International Tbk (IMAS), PT MNC Vision Networks Tbk (IPTV), dan PT Bank China Construction Bank Indonesia Tbk (MCOR).

Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham yang Bisa Dilirik Saat IHSG Diramal Menguat pada Jumat (28/1)

Ada juga PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN), PT Panin Financial Tbk (PNLF), PT Cikarang Listrindo Tbk (POWR), PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB), PT Rukun Raharja Tbk (RAJA), PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE), dan PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON).

Mulai Februari 2021 nanti, BEI juga akan menerapkan saham free float 100% untuk jumlah saham dalam perhitungan indeks dengan batasan bobot ( cap) 9%. Sebagai contoh, saat ini, jumlah saham dalam perhitungan indeks KOMPAS100 untuk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) adalah sebanyak 89.830.297.875 saham.

Setelah perhitungan baru dengan persentase free float 46,75% serta mengingat adanya cap 9%, maka jumlah saham dalam perhitungan indeks KOMPAS100 untuk BBRI adalah sebanyak 35.052.848.682 saham.

Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Ardiastama menilai, persentase beserta jumlah free float akan menjadi pertimbangan tersendiri bagi investor dalam bertransaksi. Emiten dengan free float yang lebih besar akan terlihat lebih menarik untuk diperdagangkan.

"Pasalnya, saham dengan free float besar dinilai lebih likuid dan mencerminkan volatilitas pasar yang sesungguhnya," kata Okie saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (27/1).

Sebagai informasi, lima saham dengan persentase free float terbanyak dalam indeks KOMPAS100 yang sudah dievaluasi adalah PT Global Mediacom Tbk (BMTR) 58,65%, PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) 56,51%, PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) 54,63%, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) 53,81%, dan HEAL 51,44%.

Akan tetapi, berdasarkan jumlah saham dalam perhitungan indeks, lima emiten dengan jumlah saham terbanyak adalah BUKA 52,87 miliar, BBRI 35,05 miliar, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) 33,75 miliar, PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) 32,48 miliar, dan PT Barito Pacific Tbk (BRPT) 26,19 miliar.

Kemudian, terkait dengan saham-saham yang baru ditambahkan ke  indeks KOMPAS100, Okie menilai dalam jangka pendek dapat terjadi fluktuasi di harga sahamnya. Hal ini sejalan dengan sikap pelaku pasar yang akan merespons rebalancing tersebut.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana juga berpendapat, harga saham-saham yang masuk ke indeks pada umumnya akan otomatis naik, sedangkan yang keluar akan turun. "Hal ini terjadi karena efek rebalancing portofolio yang dilakukan oleh institusi," ucap Herditya.

Secara teknikal, Herditya melihat, tiga saham yang menjadi anggota baru indeks KOMPAS100, yakni ARTO, BUKA, dan EMTK menarik untuk dikoleksi. Dua saham yang keluar dari indeks, yakni BRIS dan IMAS juga masih punya peluang menguat.

Baca Juga: IHSG Berpotensi Melanjutkan Penguatan pada Perdagangan Akhir Pekan

Herditya merekomendasikan buy on weakness ARTO, BUKA, BRIS, dan IMAS. Target harga untuk ARTO adalah Rp 17.000-18.000 per saham, BUKA Rp  410, BRIS Rp 1.750, dan IMAS Rp 845 per saham. Kemudian untuk EMTK, Herditya merekomendasikan speculative buy dengan target harga Rp 2.050 per saham.

Sementara Okie menilai, ARTO, EMTK, dan PRDA menarik untuk dicermati, mengingat fundamental emiten yang cukup kuat. "EMTK dan ARTO memiliki prospek cerah seiring dengan akselerasi digital yang dilakukan, sementara  PRDA seiring dengan momentum pertumbuhan dari industri kesehatan," tutur Okie.

Tiga saham ini juga akan mendapat dorongan dari rebalancing yang dapat mempengaruhi investor untuk mencermati saham-saham tersebut. Okie merekomendasikan hold ARTO dengan target harga Rp 17.875 per saham, hold EMTK Rp 2.050, dan buy PRDA Rp 9.575 per saham.

Untuk yang keluar dari indeks KOMPAS100, ada dua saham yang menarik untuk dicermati, yakni BRIS dan BNGA. Menurut Okie, support terdekat BRIS berada di level Rp 1.470 dengan resistance Rp 1.640, sedangkan support-resistance BNGA berada di Rp 940-Rp 990.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×