kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rebalancing indeks SRI-KEHATI, ini lima saham yang masuk & keluar mulai Desember 2020


Rabu, 25 November 2020 / 06:35 WIB
Rebalancing indeks SRI-KEHATI, ini lima saham yang masuk & keluar mulai Desember 2020


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama Yayasan Keanekaragaman Hayati (KEHATI) melakukan evaluasi berkala pada indeks SRI-KEHATI. Indeks hasil rebalancing tersebut berlaku untuk perdagangan Desember 2020 sampai dengan Mei 2021.

Berdasarkan pengumuman BEI, Selasa (24/11), ada lima saham yang masuk dan lima saham yang keluar dari indeks ini. Lima saham yang menjadi anggota baru indeks SRI-KEHATI adalah PT Astra Otoparts Tbk (AUTO), PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP), dan PT PP (Persero) Tbk (PTPP).

Sementara itu, lima saham yang didepak dari indeks ini adalah PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI), PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA), PT PP Properti Tbk (PPRO), PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT), dan PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON).

Sebagai informasi, indeks SRI-KEHATI mengukur kinerja harga saham dari 25 perusahaan tercatat yang memiliki kinerja yang baik dalam mendorong usaha-usaha berkelanjutan, serta memiliki kesadaran terhadap lingkungan hidup, sosial, dan tata kelola perusahaan yang baik atau disebut Sustainable and Responsible Investment (SRI). Indeks SRI-KEHATI diluncurkan dan dikelola bersama Yayasan KEHATI.

Baca Juga: Bursa Saham Bullish di Tahun Depan, IHSG Bisa Tembus di Atas 6.300

Secara lengkap, berikut daftar 25 saham yang menjadi anggota indeks ini untuk periode perdagangan Desember 2020 sampai dengan Mei 2021:

1. PT Astra International Tbk (ASII)
2. PT Astra Otoparts Tbk. Baru (AUTO)
3. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)
4. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI)
5. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI)
6. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN)
7. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI)
8. PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE)
9. PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG)
10. PT Vale Indonesia Tbk (INCO)
11. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF)
12. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP)
13. PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR)
14. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF)
15. PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP)
16. PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP)
17. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS)
18. PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA)
19. PT PP (Persero) Tbk (PTPP)
20. PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO)
21. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR)
22. PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM)
23. PT United Tractors Tbk (UNTR)
24. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR)
25. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA)

Baca Juga: Wall Street menguat ditopang persetujuan transisi pemerintahan AS

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×