kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Realisasi konstruksi pabrik feronikel Antam sudah 38%


Senin, 12 Maret 2018 / 16:07 WIB
Realisasi konstruksi pabrik feronikel Antam sudah 38%
ILUSTRASI. Pabrik feronikel Antam


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) masih menjalankan persiapan ekspansi jangka panjang. Emiten pelat merah ini bakal terus fokus pada salah satu proyek strategisnya, pembangunan pabrik feronikel Halmahera Timur (Haltim).

Sekretaris Perusahaan ANTM Aprilandi H. Setia mengatakan, sejauh ini pengerjaan pabrik itu masih sejalan dengan target realisasi pengerjaannya di lapangan. "Hingga akhir 2017, realisasi konstruksi sudah mencapai 38%," ujarnya, Senin (12/3).

ANTM mulai mengerjakan proyek tersebut memasuki kuartal II tahun lalu. Pengerjaannya dilakukan dengan membentuk sebuah konsorsium. Selain ANTM, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) dan Kawasaki Heavy Industries Ltd menjadi anggota konsorsium itu.

Pabrik Haltim ditargetkan rampung pada akhir tahun ini dan beroperasi mulai 2019 mendatang. Nilai investasi pabrik tersebut diperkirakan mencapai Rp 3,5 triliun.

ANTM mengandalkan kas internal sebagai salah satu sumber dana untuk membiayai proyek tersebut. Hingga akhir 2017, kas dan setara kas ANTM mencapai Rp 5,5 triliun. "Posisi keuangan kami masih cukup solid," kata Aprilandi.

Proyek yang tengah dikerjakan ANTM merupakan pabrik dengan satu lini produksi feronikel. Kapasitas satu lini produksi itu sebesar 13.400 ton nikel dalam feronikel (TNi).

Saat ini, kapasitas produksi feronikel ANTM sekitar 27.000 TNi. Sehingga, segera setelah pabrik itu beroperasi, kapasitas terpasang ANTM bakal melonjak 50% menjadi 40.500 TNi per tahun.

Feronikel menjadi komoditas utama kedua ANTM setelah emas. Dari segmen usaha ini, ANTM meraup Rp 3,22 triliun atau setara sekitar 25% dari penjualan bersih konsolidasi ANTM tahun lalu.

Sementara, untuk penjualan emas, penjualannya tercatat Rp 12,65 triliun. Angka ini setara 28% dari pendapatan konsolidasi.

ANTM sepanjang 2017 membukukan pendapatan konsolidasi Rp 12,65 triliun, naik 39% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, Rp 9,11 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×