kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

RDPT bisa jadi pilihan di saat pasar tak pasti


Kamis, 04 Agustus 2011 / 08:45 WIB
ILUSTRASI. Isuzu Panther tahun segini murah banget, harga mobil pick up bekas mulai Rp 60 juta


Reporter: Wahyu Satriani Ari Wulan, Ruisa Khoiriyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Reksadana saham boleh mengemuka sebagai jenis reksadana yang menjanjikan imbal hasil paling tinggi dibandingkan jenis reksadana lain. Namun, risiko produk ini juga tidak kecil. Maka itu, tak ada salahnya investor mempertimbangkan membiakkan duit di produk reksadana pendapatan tetap (RDPT).

Kendati tingkat return-nya terbilang konservatif, reksadana ini menjanjikan cuan yang stabil. Reksadana yang memanfaatkan obligasi sebagai underlying asetnya biasa menjadi pilihan investor di saat pasar keuangan sedang tak tentu arah.

Mengutip data Infovesta Utama, sepanjang tahun 2011, tingkat imbal hasil RDPT mencapai 6,91%. Angka ini berselisih tipis dengan besaran return reksadana saham di periode yang sama yaitu 8,57%. Adapun selama Juli 2011, RDPT hanya mencetak imbal hasil 1,99%.

Di kelompok reksadana pendapatan tetap , GMT Dana Obligasi Plus yang dirilis GMT Aset Manajemen, menjadi pencetak return tertinggi selama periode Januari-Juli 2011 dengan imbal hasil 16,62%.

Edbert Suryajaya, analis riset Infovesta Utama, menuturkan, RDPT merupakan jenis instrumen investasi konservatif karena mengandalkan obligasi sebagai underlying. Maka itu, dari sisi risiko dan yield juga relatif rendah. "Berkebalikan dengan reksadana saham yang fluktuatif sesuai pergerakan pasar," jelas dia, Rabu (3/8).

Reksadana fixed income cocok untuk investor berkarakter konservatif dan moderat yang enggan mengambil risiko investasi terlalu tinggi. "Jika investor mengejar aman dan tidak mau aset yang terlalu berisiko, produk ini tepat," imbuh Edbert.

Kendati begitu, tak menutup kemungkinan reksadana pendapatan tetap mencetak return lebih daripada reksadana saham. Ini yang terjadi pada dua produk RDPT milik Mandiri Manajemen Investasi yakni Mandiri Investa Dana Syariah dan Mandiri Investa Dana Utama, yang sempat meraih return hingga 42,36% dan 24,42% akibat aksi kocok portofolio oleh manajer investasi.

Freddy Pieloor, Perencana Keuangan Money&Love Financial Planning and Consulting, menambahkan, investor bisa memperbanyak porsi reksadana fixed income, menemani obligasi, dalam situasi pasar yang agak kurang bagus. "Porsinya bisa 10% dari total dana investor," kata dia.

Sampai Juni, Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan mencatat, total nilai aktiva bersih (NAB) reksadana fixed income mencapai Rp 24,93 triliun. Ini setara 15,87% dari total NAB reksadana industri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×