kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Ramayana berharap pada berkah sukacita Natal


Kamis, 07 Desember 2017 / 10:55 WIB
Ramayana berharap pada berkah sukacita Natal


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Dessy Rosalina

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tatkala banyak beredar kabar industri ritel meriang, PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk bergeming dengan target pendapatan Rp 8,27 triliun tahun ini. Sampai Oktober 2017, mereka mengaku telah memenuhi 83% target pendapatan tersebut.

Kalau target tahun 2017 itu kelak benar terealisasi, Ramayana bakal mencatatkan pertumbuhan kinerja yang agresif. Bayangkan saja, sepanjang tahun 2016 mereka mengantongi pendapatan 5,86 triliun. Itu berarti target tahun ini 41,13% lebih tinggi.

Manajemen Ramayana menyatakan, momentum Natal dan Tahun Baru bisa turut menopang kinerja tahun ini. Menurut pengalaman mereka, penjualan Bulan Desember biasanya naik antara 20%–30% ketimbang bulan biasa.

Tak ayal momentum Natal dan Tahun Baru kembali menggairahkan lapak Ramayana setelah sebulan hingga dua bulan sepi pasca momentum Lebaran berlalu.

"Ini masuk kuartal IV mulai naik jadi kami genjot lagi sesuai siklus, nanti ambil lagi di kuartal I dan kuartal II karena ada Lebaran pada pertengahan Juni 2018," ujar Setyadi Surya, Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk kepada KONTAN, Rabu (6/12).

Selain mengandalkan momentum, Ramayana memperluas jaringan pemasaran. Perusahaan yang tercatat dengan kode saham RALS di Bursa Efek Indonesia itu masih akan membuka dua gerai baru pada bulan ini. Satu gerai di kawasan Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang, Banten buka hari ini, 7 Desember 2017. Satu gerai lagi Bekasi, Jawa Barat bakal beroperasi 17 Desember 2017.

Dua gerai baru tersebut adalah bagian dari penambahan enam gerai baru pada tahun 2017. Sebelumnya, Ramayana sudah merealisasikan penambahan empat gerai. Mereka menyediakan dana ekspansi Rp 300 miliar.

Dua gerai baru itu akan menggenapi total gerai Ramayana menjadi 116 gerai pada tahun ini. Menurut informasi dalam laporan keuangan 30 September 2017 dan sekaligus sebagai perbandingan, mereka mengoperasikan 113 gerai per 31 Desember 2016 lalu. (lihat infografis).

Mengerem supermarket

Meskipun akumulasi jumlah gerai tahun ini tak terpaut jauh dengan tahun lalu, ada inovasi baru dari Ramayana. Gerai ke-114 mereka di City Plaza, Jatinegara, Jakarta berupa Ramayana Prime.

Anggaran membangun Ramayanan Prime mencapai Rp 50 miliar atau sedikit lebih mahal ketimbang gerai reguler. Ramayana mengklaim, konsep gerai itu mengusung tampilan, merchandising dan layanan yang lebih baik ketimbang gerai reguler.

Namun begitu, target pasar Ramayana atas Ramayana Prime sama dengan gerai reguler. "Kami pakai Ramayana Prime untuk menujukkan kepada customer bahwa kami sudah lakukan inovasi dan pembaruan, masyarakat saat belanja mencari yag baru, itu yang kami kedepankan," beber Setyadi.

Sejauh ini, Ramayana belum berencana menghadirkan Ramayana Prime yang lain. Ketimbang buru-buru menambah jumlah Ramayana Prime, mereka pilih melihat respon pasar terlebih dahulu.

Yang terang fokus ekspansi Ramayana ke depan adalah gerai fesyen atau department store. Itu adalah bagian dari rencana mereka melakukan pemisahan bisnis supermarket. Lewat cara itu, Ramayana berharap ada peningkatan profitabilitas.

Maklum, rapor bisnis supermarket Ramayana tak membahagiakan. "Supermarket kami itu minus sampai 15% jadi kami melihat tidak ada pertumbuhan dan kami terpaksa menunda atau tidak fokus dulu ke bisnis supermarket," ungkap Setyadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×