kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ramainya IPO Turut Mendorong Kenaikan Market Cap BEI


Minggu, 14 Agustus 2022 / 18:49 WIB
Ramainya IPO Turut Mendorong Kenaikan Market Cap BEI
ILUSTRASI. Layar menampilkan logo IDX pada hari ulang tahun ke-45 diaktifkannya kembali Pasar Modal Indonesia di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (10/8/2022). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc.


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia (BEI) masih berpotensi melanjutkan kenaikan ke depannya. Analis Reliance Sekuritas Lukman Hakim mengatakan, masih ramainya minat perusahaan untuk melakukan initial public offering (IPO) akan mendorong market cap bursa.

Selain itu, data ekonomi Indonesia yang solid di tengah pelemahan ekonomi global, serta kinerja keuangan emiten di Indonesia pada kuartal 2-2022 khususnya saham LQ45 mengalami pertumbuhan pendapatan yang solid.

Hingga perdagangan Jumat (12/8), BEI mencatat nilai kapitalisasi pasar atau market capitalization sebesar Rp 9.333 triliun atau tumbuh 13,05% dari posisi akhir tahun 2021.

Lukman bilang, kenaikan market cap tersebut tertopang oleh kenaikan harga saham-saham di BEI dan ramainya IPO pada 2022. Sektor energi menjadi salah satu penyumbang kenaikan market cap, dimana market cap sektor ini melonjak 59,56% dari awal tahun hingga perdagangan Jumat (12/8), atau dengan total kenaikan Rp 318,72 triliun.

Baca Juga: Kinerja Emiten Rumah Sakit Melorot, Analis Rekomendasikan Beli Saham HEAL dan MIKA

Ia bilang, sektor energi pada periode paruh pertama tahun ini menjadi primadona para pelaku pasar yang diakibatkan oleh kenaikan harga komoditasnya. Sehingga perusahaan energi membukukan kinerja yang solid dan harga sahamnya juga ikut terapresiasi.

Meski sudah mengalami kenaikan cukup signifikan, Lukman bilang beberapa saham yang berkaitan dengan komoditas masih menarik untuk dicermati, misalnya ADRO, BUMI, PTBA, INCO dan ANTM.

"Untuk emiten batu bara kami perkirakan akan masih diuntungkan dengan kenaikan harga batu bara dan demand yang masih tinggi, sementara untuk nikel emiten ini juga masih akan diuntungkan dengan harga nikel sekarang," katanya pada Kontan, Minggu (14/8).

Prospek emiten nikel cukup baik di tengah kembali ramainya investasi untuk sektor nikel di Indonesia yang dapat meningkatkan permintaan nikel.

Selain itu, beberapa saham dari sektor transportasi dan logistik juga dapat diperhatikan seperti SMDR dan BIRD sejalan dengan pelonggaran pembatasan kegiatan masyarakat yang sudah longgar serta kenaikan freight rate.

Baca Juga: Jadi Pendatang Baru LQ45, Simak Rekomendasikan Saham Bank Jago (ARTO) dari Analis

Beberapa sektor lain yang juga perlu diperhatikan menurut Lukman yaitu sektor keuangan.

Meskipun sektor keuangan memiliki pertumbuhan market cap 3,73%, sektor keuangan masih akan menarik di tengah pertumbuhan pendapatan yang masih solid seperti BBCA dan BTPS. Sektor ini juga tertopang oleh ekonomi Indonesia yang kuat membuat aktivitas keuangan semakin menarik.

"Selain itu saham-saham keuangan dengan kapitalisasi besar menjadi favorit investor asing saat ini," pungkasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×