Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tendi Mahadi
Dus, dalam sepekan ke depan IHSG masih berpotensi melemah dengan menguji support di area 7.000 dan resistance di 7.154. Jika support tertembus, maka IHSG berpotensi mundur ke level 6.952.
"Panic selling yang terjadi (pekan lalu) secara umum lebih ke kekhawatiran eksternal. Panic selling bisa berlanjut, tapi diperkirakan cepat mereda," ungkap William.
Ratih turut memproyeksikan IHSG di pekan ini akan bergerak mixed cenderung melemah terbatas dengan support di 7.000 dan resistance 7.180. Senada, Nico juga melihat potensi pelemahan IHSG dalam rentang pergerakan di area 7.060 - 7.110.
Nico menaksir saham di sektor energi, kesehatan dan industri berpotensi naik, sehingga layak dilirik dengan tetap menilik fundamental emitennya. Sedangkan William masih menjagokan sektor komoditas tambang dan energi sebagai pilihan trading buy.
Saham pilihan William adalah PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA), PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT Elnusa Tbk (ELSA) dan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA).
Sedangkan Ratih menyarankan trading plan berdasarkan analisa teknikal terhadap empat saham. Meliputi ADRO, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), dan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO).
1. ADRO, buy di area Rp 2.760. Target harga pada resistance Rp 2.900 dan pertimbangkan support di Rp 2.600.
2. ANTM, buy di area Rp 1.760. Target harga pada resistance di level Rp 1.860 serta pertimbangkan support di level Rp 1.700.
3. SIDO, buy di area Rp 685. Target harga pada resistance di level Rp 720 serta pertimbangkan support di level Rp 645.
4. BRIS, buy on weakness di area Rp 2.500. Target harga pada resistance di level Rp 2.660 serta pertimbangkan support di level Rp 2.400.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News