Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Pasokan obligasi korporasi anyar bakal meramaikan pasar modal di awal tahun ini. Para analis memperkirakan, penerbitan obligasi korporasi lebih ramai di semester I ketimbang semester II tahun ini.
Analis NC Securities I Made Adi Saputra mengatakan, sebagian besar obligasi korporasi jatuh tempo berada ada di semester I. Dengan demikian emiten bakal beramai-ramai menerbitkan obligasi untuk refinancing di waktu yang sama.
"Jumlah obligasi yang jatuh tempo di semester I lebih besar dibandingkan di semester II," kata Made, Jakarta, Rabu (15/1). Tahun ini, ada sekitar Rp 35 triliun obligasi korporasi yang akan jatuh tempo.
Selain itu, emiten akan mempertimbangkan penerbitan di semester I akibat kondisi global yang membaik. Bank sentral Amerika Serikat (AS) diperkirakan akan melanjutkan kebijakan pengurangan stimulus moneter seiring membaiknya ekonomi AS. Kondisi tersebut berdampak pada kondisi pasar keuangan global, dimana akan kembali terjadi pengurangan likuiditas.
"Sehingga berdampak terhadap kenaikan imbal hasil SUN dan ujung-ujungnya penentuan kupon obligasi korporasi juga ikut naik," tutur Made. Kenaikan kupon tersebut akan berimbas terhadap bertambahnya beban biaya atau cost of fund yang harus ditanggung oleh emiten atas penerbitan obligasi korporasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News