Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Investor bisa mengantongi keuntungan menarik dari obligasi korporasi anyar yang baru terbit tahun ini. Analis memprediksi, kupon instrumen tersebut bakal lebih tinggi ketimbang tahun lalu seiring tren suku bunga acuan Bank Indonesia atau BI rate tinggi.
Analis Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) Fakhrul Aufa bilang, terkereknya kupon akibat imbas kenaikan BI rate tahun lalu. Selain itu, tahun ini BI rate diproyeksikan masih bergerak naik, sehingga berpengaruh terhadap kenaikan yield obligasi pemerintah seri acuan.
Akibatnya, kupon obligasi korporasi tersebut ikut merangkak naik. Obligasi korporasi grup Astra, PT Toyota Astra Financial Services (TAFS), misalnya. Fakhrul memperkirakan, obligasi ini akan menawarkan kupon dikisaran 9% hingga 9,5% per tahun untuk tenor satu tahun. Sedangkan untuk tenor tiga tahun diperkirakan akan ditawarkan dikisaran 9,6% hingga 9,7%.
"Kisaran kupon tahun ini akan mengalami kenaikan dibandingkan penerbitan sebelumnya. Tahun lalu obligasi TAFS03A tenor 1 tahun bisa memberi kupon 6,6%," kata Fakhrul, Jakarta, Rabu (15/1).
TAFS berencana menerbitkan obligasi senilai Rp 600 miliar. Obligasi ini merupakan bagian dari penawaran umum berkelanjutan (PUB) senilai total Rp 4 triliun. Berdasarkan prospektus yang diterbitkan obligasi ini akan dibagi menhadi dua seri. Yakni, seri A bertenor 370 hari dan seri B berjangka waktu tiga tahun.
Surat utang ini mendapatkan peringkat AAA dengan prospek stabil dari PT Fitch Ratings Indonesia. Rencananya, obligasi ini akan melakukan penawaran awal atau bookbuilding pada 16 hingga 27 Januari 2014.
Sedangkan izin efektif penerbitan dari otoritas diharapkan bisa digenggam 5 Februari sehingga penawaran umum bisa dilakukan 7 hingga 10 Februari dan pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dilakukan 14 Februari 2014.
Analis NC Securities I Made Adi Saputra memperkirakan, untuk seri A bertenor 1 tahun akan ditawarkan dengan kupon 9% hingga 9,5%. Prediksi tersebut mempertimbangkan yield surat utang negara (SUN) seri acuan FR027 dengan tenor yang sama dengan risk premium sekitar 150 hingga 200 basis poin.
Sedangkan untuk seri B bertenor tiga tahun, diperkirakan bakal menawarkan kupon sekitar 9,75% hingga 10,25%. Prediksi ini mengacu pada yield SUN seri acuan FR0060 bertenor yang sama dengan risk premium 175 hingga 225 basis poin.
"Kalau dilihat dari kebutuhan dana untuk refinancing obligasi, perseroan di tahun 2014 memerlukan dana kurang lebih Rp 884 miliar untuk obligasi yang akan jatuh tempo pada bulan Mei dan Juni. Setidaknya perseroan akan menerbitkan obligasi sebesar obligasi yang akan jatuh tempo dan saya optimis target penerbitan akan tercapai," kata Made. (Wahyu Satriani Ari Wulan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News