Reporter: Riska Rahman | Editor: Johana K.
KONTAN.CO.ID - JAKARTA Jelang tutup tahun, pasar modal Indonesia semakin semarak. Pasalnya, ada 11 calon emiten baru yang mengantri untuk melantai di bursa hingga Desember 2017 nanti.
Ke-11 calon emiten baru itu berasal dari berbagai industri. Beberapa dari mereka pun berstatus sebagai anak usaha BUMN yang biasanya jadi incaran investor di lantai bursa.
Analis Indosurya Mandiri Sekuritas William Surya Wijaya menilai, para calon emiten ini nampaknya saling berkejar-kejaran jelang akhir tahun ini. Namun, ia tak menilai semua emiten yang akan melakukan initial public offering (IPO) tersebut menarik.
"Lihat dulu prospek jangka panjang usahanya karena tak semua saham baru tersebut mampu naik tinggi," ujar William kepada KONTAN, Rabu (22/11).
Menurutnya, hal pertama yang harus dilihat investor sebelum membeli saham perusahaan baru ialah tujuan penggunaan dana hasil IPO yang diperoleh perusahaan. Jika perusahaan tersebut menggunakan dana hasil penawaran saham perdananya untuk pengembangan usaha, saham tersebut menarik untuk dikoleksi para investor. Tujuan utama mereka untuk go public juga bisa jadi perhatian apakah saham tersebut menarik atau tidak.
Hal lain yang harus diperhatikan ialah prospek usaha si calon emiten. "Investor harus memperhatikan juga apakah produk yang dihasilkan atau usaha yang mereka jalani bisa memberikan sumbangan yang baik kepada kinerjanya," terang William.
Adapun diantara para anggota baru papan bursa, ia melihat IPO PT Campina Ice Cream Industry jadi salah satu yang paling menarik. Masuknya perusahaan ini ke lantai bursa menjadikannya emiten produsen es krim pertama yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Besarnya peluang pertumbuhan bisnis perusahaan ini pun memberikan potensi kenaikan yang cukup menarik bagi sahamnya begitu masuk ke papan bursa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News