Reporter: Kenia Intan | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang bulan Juli 2021, sejumlah emiten mengumumkan akan melakukan pembelian kembali saham atawa buyback. Menurut catatan Kontan.co.id, terdapat lima emiten yang berencana buyback yaitu BBNI, ROTI, SCMA, MEDC, dan PALM.
Menurut catatan Kontan.co.id, emiten-emiten itu mengalokasikan dana antara Rp 54,28 miliar hingga Rp 1,7 triliun untuk melakukan pembelian kembali saham. Adapun alokasi dana terbesar dikeluarkan oleh BBNI hingga Rp 1,7 triliun.
Setelahnya ada SCMA yang menyisihkan dana hingga Rp 1 triliun. Adapun MEDC dan PALM akan menyiapkan dana sebanyak-banyaknya Rp 130,5 miliar dan Rp 54,28 miliar.
Sementara itu, ROTI berencana buyback sebanyak-banyaknya 300 juta saham dengan harga maksimal Rp 1.600 per saham. Dengan demikian, menurut perhitungan Kontan, ROTI menganggarkan dana kurang lebih Rp 480 miliar.
Baca Juga: Masih PPKM Darurat, CIMB Niaga dorong nasabah bayar tagihan pakai OCTO Mobile
Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani mengungkapkan, buyback sebenarnya dapat menguntungkan investor. Penurunan harga yang terjadi pada periode buyback cenderung lebih minim karena buyback dapat menahan downside pergerakan saham.
"Ada buyer yang siap melakukan pembelian apabila harga turun," ujar Hendriko kepada Kontan.co.id, Kamis (22/7). Selain itu, pembelian kembali saham memberikan sinyal bahwa saham sebenarnya masih undervalue, menurut emitennya.
Oleh karena itu, investor dapat memanfaatkan momentum ini dengan pembelian jangka panjang apabila yakin fundamental perusahaan masih baik dan saham yang diperdagangkan dalam valuasi murah.
Investor juga bisa memanfaatkannya untuk jangka pendek dan menengah dengan analisa teknikal . Akan tetapi untuk dua strategi itu, investor perlu mencermati metode pembelian masing-masing emiten.
Baca Juga: Harga undervalued, Bank BNI (BBNI) akan buyback saham hingga Rp 1,7 triliun
Sebab, buyback saham tidak akan mengerek harga saham apabila dilakukan secara bertahap atau pelan-pelan. Berbeda ketika dilakukan secara agresif atau langsung buy di berapapun harga penawarannya.
Sementara itu, Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas mengungkapkan, momentum buyback bisa dimanfaatkan investor karena ada potensi kenaikan harga. Walau begitu, investor tetap perlu memperhatikan faktor teknikalnya sebelum masuk ke suatu saham dalam periode buyback.
Dilihat dari persentase yang buyback-nya, Sukarno melihat ROTI, SCMA dan PALM lebih menarik diikuti. "Boleh hold atau trading buy dengan potensi 5% sampai 10%," ujarnya kepada Kontan.co.id, Kamis (22/7).
Baca Juga: Investor asing konsisten melakukan net buy, ini komentar analis
Sepengamatannya, persentase saham yang akan dibeli kembali oleh tiga emiten itu cukup tinggi sehingga dapat berpengaruh ke pergerakan harga saham nantinya, yakni sebesar 31% untuk ROTI, 15% untuk PALM, dan 13% untuk SCMA.
Adapun persentase saham yang akan dibeli kembali oleh BBNI dan MEDC tercatat mini, masing-masing 5% dan 3%. Jumlahnya memang tidak besar, akan tetapi menurut Sukarno cukup untuk menggerakkan harga saham selama tidak terjadi tekanan jual.
Sementara bagi Hendriko, di antara lima emiten yang berencana buyback, BBNI paling menarik. Mengingat valuasi tergolong murah dan mulai adanya tanda-tanda reversal dari sahamnya.
Selanjutnya: Haus Dana Segar, Medco (MEDC) Gelar Dua Aksi Penggalangan Dana Hingga Belasan Triliun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News