Reporter: Kenia Intan | Editor: Noverius Laoli
Sementara itu, Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas mengungkapkan, momentum buyback bisa dimanfaatkan investor karena ada potensi kenaikan harga. Walau begitu, investor tetap perlu memperhatikan faktor teknikalnya sebelum masuk ke suatu saham dalam periode buyback.
Dilihat dari persentase yang buyback-nya, Sukarno melihat ROTI, SCMA dan PALM lebih menarik diikuti. "Boleh hold atau trading buy dengan potensi 5% sampai 10%," ujarnya kepada Kontan.co.id, Kamis (22/7).
Baca Juga: Investor asing konsisten melakukan net buy, ini komentar analis
Sepengamatannya, persentase saham yang akan dibeli kembali oleh tiga emiten itu cukup tinggi sehingga dapat berpengaruh ke pergerakan harga saham nantinya, yakni sebesar 31% untuk ROTI, 15% untuk PALM, dan 13% untuk SCMA.
Adapun persentase saham yang akan dibeli kembali oleh BBNI dan MEDC tercatat mini, masing-masing 5% dan 3%. Jumlahnya memang tidak besar, akan tetapi menurut Sukarno cukup untuk menggerakkan harga saham selama tidak terjadi tekanan jual.
Sementara bagi Hendriko, di antara lima emiten yang berencana buyback, BBNI paling menarik. Mengingat valuasi tergolong murah dan mulai adanya tanda-tanda reversal dari sahamnya.
Selanjutnya: Haus Dana Segar, Medco (MEDC) Gelar Dua Aksi Penggalangan Dana Hingga Belasan Triliun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News