Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) membukukan pendapatan penjualan sebesar Rp 1,08 triliun selama kuartal I 2013 ini. Pendapatan tersebut naik 0,37% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 1,07 triliun.
Direktur Keuangan RALS Suryanto mengungkapkan, pendapatan kuartal I ini meleset dari target awal yang ditetapkan. Asal tahu saja, pada awalnya, RALS menetapkan target pendapatan sebesar 18% dari target pendapatan secara keseluruhan sebesar Rp 8,5 triliun, atau setara dengan Rp 1,5 triliun untuk kuartal I ini.
Pendapatan yang didapat RALS pada semester I ini, kata Suryanto adalah sebesar 16,6% dari target keseluruhan pendapatan. Meski begitu, Suryanto tetap optimis bahwa perseroan akan dapat membukukan pendapatan sebesar Rp 8,5 triliun ditahun ini. Suryanto merinci, untuk kuartal II pihaknya menargetkan penjualan 22% dari target Rp 8,5 triliun atau setara dengan Rp 1,87 triliun.
Sedangkan untuk kuartal III, RALS menargetkan penjualan sebesar 38,1% dari total target Rp 8,5 triliun atau setara dengan Rp 3,23 triliun. Dan kuartal IV ditargetkan penjualan 21% dari total target Rp 8,5 triliun atau setara dengan Rp 1,78 triliun.
Target pendapatan RALS tahun ini, naik sebanyak 47,36% dibandingkan capaian pendapatan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 5,7 triliun.
Sementara untuk laba bersih RALS, perseroan mengharapkan dapat tumbuh sebanyak 18% ditahun 2013 ini menjadi Rp 500 miliar, atau naik dibandingkan raihan pada tahun lalu yang mencapai Rp 423,7 miliar.
"Untuk same store growth (SSG) kami harapkan dapat berada diangka 8% yang dibandingkan pada tahun lalu yakni 8,7%, ini dikarenakan perseroan menekan promosi dan diskon untuk mengejar marjin laba yang lebih tinggi," ujar Suryanto di Jakarta, Rabu (29/5).
Lebih lanjut Suryanto menjelaskan bahwa kontribusi terbesar dalam capaian penjualan pada tahun ini masih akan dihasilkan oleh wilayah di luar Pulau Jawa. Gerai-gerai RALS di luar Pulau Jawa diharapkan dapat menyumbang sebanyak 45,7% atau sekitar Rp 3,83 triliun, sementara sekitar 29,3% atau sebesar Rp 2,46 triliun dapat diraih dari penjualan di wilayah Jabodetabek.
Sementara sisanya sebanyak 25% atau sekitar Rp 2,1 triliun dihasilkan dari wilayah Jawa di luar Jabodetabek.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News