Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Wahyu T.Rahmawati
JAKARTA. Emiten ritel, PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) terus berekspansi dengan menambah gerai-gerai baru. Ramayana menargetkan penjualan tahun ini mencapai Rp 8,51 triliun atau tumbuh 14,27% dari tahun 2012 lalu.
Direktur Ramayana Setyadi Surya mengatakan, sepanjang tahun 2012, Ramayana membukukan omzet penjualan Rp 7,45 triliun. Dari total penjualan itu, Ramayana menargetkan laba bersih Rp 440 miliar.
Setyadi mengungkapkan, pencapaian tahun ini masih berasal dari ekspansi dan penetrasi pasar Ramayana yang cukup tinggi. "Omzet kami tahun 2012 mencapai target," kata Setyadi, Selasa (5/2).
Nah, Ramayana menyiapkan diri untuk membuka enam gerai baru pada tahun ini. Total luas gerai baru itu mencapai 50.500 meter persegi. Keenam gerai itu akan berlokasi di Cililitan Jakarta, Cibinong, Tasikmalaya, Pekalongan, Bogor, dan satu lagi, di Ambon, Maluku.
Namun, terbuka kemungkinan realisasi penambahan gerai mencapai lebih dari enam. Pasalnya, Ramayana sudah mendapat lahan di sejumlah wilayah seperti Malang, Bali, dan Jambi untuk lokasi gerai. Investasi untuk masing-masing gerai sekitar Rp 10 miliar.
Ramayana menyiapkan dana belanja modal sebesar Rp 400 miliar untuk merealisasikan pembukaan gerai. Ramayana akan menutup kebutuhan dana dari kas internal. Setyadi bilang, pihaknya masih menahan diri untuk mencari pinjaman perbankan. "Kami menghindari utang," ujar Setyadi.
Berdasarkan laporan keuangan kuartal ketiga 2012, perusahaan ritel ini memang tidak memiliki utang bank, baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Gerai baru baru itu juga bakal meningkatkan pertumbuhan penjualan dari gerai yang sama alias same store growth (SSG). Saat ini, RALS membukukan SSG 8,3%. "Dengan adanya pembukaan gerai baru, pertumbuhan penjualan akan mencapai 14,27%," kata dia.
Khusus untuk proyeksi laba bersih 2013, Ramayana mesti memperhitungkan faktor upah tenaga kerja. Upah minimum sektoral tengah dalam tahap pembicaraan pemerintah. "Kami terus mengkaji seberapa besar pengaruh upah minimum sektoral pada kinerja keuangan," ujarnya.
Kemarin, saham RALS turun 1,75% ke Rp 1.120 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News