Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Sandy Baskoro
JAKARTA. Tekad PT Eatertainment International Tbk (SMMT) beralih ke bisnis pertambangan batubara sudah bulat. Untuk menggulirkan rencana itu, SMMT berniat menerbitkan saham baru (rights issue) sebanyak 820 juta, dengan harga penawaran Rp 500 per saham. SMMT bisa meraih dana maksimal Rp 410 miliar dari aksi ini.
Pembeli siaga aksi korporasi ini adalah Cardinal International Holdings Ltd serta Eagle Energy International Holdings Ltd. Kedua perusahaan tersebut masih terafiliasi dengan SMMT karena pengendalinya sama, yaitu Grup Rajawali.
Dalam skema rights issue, setiap pemegang empat saham lama berhak atas 41 hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD). Nah, setiap pemegang satu HMETD berhak membeli satu saham baru. "Masa perdagangan HMETD dimulai pada 2 Juli hingga 6 Juli 2012," ujar Susanti Nilam, Sekretaris Perusahaan SMMT, dalam keterbukaan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (22/6).
SMMT akan menggunakan mayoritas dana hasil rights issue untuk membiayai ekspansi ke sektor pertambangan batubara. Perinciannya, dana senilai Rp 146 miliar akan dipakai untuk mengakuisisi 99,12% saham PT Naga Mas Makmur Jaya milik PT Rajawali Corpora. SMMT juga akan melakukan penempatan 99,64% saham baru senilai Rp 137 miliar yang dikeluarkan PT Rajawali Resources.
SMMT akan memakai sisa dana rights issue untuk modal kerja dan belanja modal PT Triaryani, salah satu entitas anak usaha, setelah rencana akuisisi dan perubahan kegiatan usaha utama SMMT rampung. Triaryani adalah pemegang konsesi batubara seluas 2.100 hektare di Sumatera Selatan.
Selama ini, SMMT menggarap usaha restoran dengan merek Papa Ron's Pizza. Harga terakhir saham SMMT adalah Rp 2.175 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News