kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Radiant Utama (RUIS) targetkan pendapatan Rp 1,3 triliun tahun ini


Kamis, 28 Juni 2018 / 20:50 WIB
Radiant Utama (RUIS) targetkan pendapatan Rp 1,3 triliun tahun ini
ILUSTRASI. Radiant Utama Interinsco (RUIS)


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Radiant Utama Interinsco Tbk (RUIS) cukup optimistis pada tahun ini. 

Chief Financial Officer (CFO) PT Radiant Utama Interinsco Tbk M. Hamid mengatakan perseroan menargetkan pendapatan bisa mencapai Rp 1,3 triliun pada tahun ini. "Kemarin (tahun 2017) turun dari Rp 1,3 triliun menjadi Rp 1,1 triliun, diharapkan bisa kembali ke Rp 1,3 triliun. Profitnya diharapkan Rp 6 miliar," kata Hamid, Kamis (28/6).

Hingga kuartal I-2018, RUIS mencatatkan pendapatan Rp 281,17 miliar, naik 6,03% dari kuartal I 2017 yang sebesar Rp 265,19 miliar. Laba bersih juga meningkat 11,67% menjadi Rp 5,07 miliar dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 4,54 miliar.

Hingga kuartal I-2018, kontrak on hand yang didapat RUIS sudah mencapai Rp 2,2 triliun. Ini bukan berarti RUIS telah mencapai target pendapatan tahun ini.

Hamid bilang dengan harga minyak saat ini, perusahaan migas masih melakukan penghematan. Makanya utilisasi kontrak yang didapat biasanya tidak mencapai 100%.

"Tidak semua kontrak on hand diutilisasi. Kami punya utilisasi 60%-70% saja,"ungkap Hamid.

Untuk menunjang pendapat, Hamid mengatakan perseroan mengincar proyek-proyek energi baru terbarukan (EBT) di luar proyek-proyek migas. Tahun ini RUIS menargetkan bisa memperoleh pendapatan dari EBT sebesar Rp 70 miliar-Rp 80 miliar.

Pendapatan proyek EBT ini berasal dari proyek Sirok Marapai. Perseroan memiliki saham sebesar 5% di proyek yang rencananya akan beroperasi tahun ini dengan kapasitas 20 megawatt (MW).

Pendapatan perseroan dari proyek tersebut tidak berasal dari penjualan listrik, namun dari pekerjaan konstruksi seperti membangun gardu induk dan transmisi di proyek panas bumi Sirok Marapi. "Tahun ini diharapkan minimal sama seperti tahun lalu sebesar Rp 70 miliar-Rp 80 miliar dari proyek sana saja," kata Hamid.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×