kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.144   56,00   0,35%
  • IDX 7.081   97,33   1,39%
  • KOMPAS100 1.057   16,61   1,60%
  • LQ45 831   13,59   1,66%
  • ISSI 214   2,10   0,99%
  • IDX30 423   7,32   1,76%
  • IDXHIDIV20 510   8,15   1,62%
  • IDX80 120   1,80   1,52%
  • IDXV30 125   0,63   0,51%
  • IDXQ30 141   2,15   1,55%

Putra mahkota Bakrie pimpin Bakrie & Brothers (BNBR)


Kamis, 16 Mei 2019 / 20:13 WIB
Putra mahkota Bakrie pimpin Bakrie & Brothers (BNBR)


Reporter: Yoliawan H | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) resmi menyelesaikan rapat umum pemegang saham tahunan mereka untuk tahun buku 2018 pada Kamis (16/5). Adapun salah satu agenda penting yang menjadi mata acara adalah pergantian jajaran direksi perusahaan. BNBR melalui RUPST resmi mengganti Direktur Utama BNBR, Bobby Gafur Umar.

Anindya Novyan Bakrie, putra sulung Aburizal Bakrie resmi menggantikan posisi Direktur Utama BNBR. Posisi tersebut dilengkapi dengan posisi Wakil Direktur Utama yang diisi Anindra Ardiansyah Bakrie atau yang akrab di panggil Ardi Bakrie

Sekadar informasi, Bobby Gafur Umar telah menjabat sebagai orang nomer satu di BNBR sejak 2002 silam. “Sekarang, giliran Pak Anin didampingi Pak Ardi yang akan memimpin langsung Bakrie Brothers,” kata Bobby Gafur saat RUPST BNBR, Kamis (16/5).

Rapat juga menyetujui penambahan satu orang direktur investasi dalam jajaran pimpinan BNBR, yakni Roy Hendrajanto M Sakti, dan pengangkatan Sutanto sebagai Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen BNBR.

Pekerjaan rumah BNBR

Tugas Anindya Bakrie dan Ardi Bakrie untuk memimpin BNBR tidaklah mudah. Beberapa pekerjaan rumah sudah siap menanti untuk segera di selesaikan. Salah satunya adalah proses restrukturisasi utang BNBR yang menyulitkan perusahaan untuk tumbuh.

Asal tahu saja, proses bersih-bersih utang BNBR bukan perkara mudah. Skema yang dilakukan adalah mengubah utang kreditur menjadi saham. Sekadar mengingatkan restrukturisasi utang BNBR di tahun 2018 mencapai Rp 9,38 triliun.

Adapun kreditur yang utangnya dikonversi menjadi saham pada tahun 2018 lalu adalah Daley Capital Ltd sebesar Rp 100,4 miliar, Mitsubishi Corporation RtM Japan Ltd sebesar Rp 2,91 triliun dan Levoca Enterprise sebesar Rp 6,36 triliun.

Bukan itu saja, beberapa utang jangka pendek dari kreditur besar pun menanti untuk direstrukturisasi. Rinciannya Eurofa Capital Investment sebesar Rp 1,49 triliun dan liabilitas derivatif kepada Glencore International AG Rp 6,55 triliun.

Anindya mengatakan, ke depan BNBR akan fokus kepada anak usaha mereka yakni PT Bakrie Autoparts, PT Bakrie Building Industries dan PT Bakrie Metal Industries. Sebagai holding group, BNBR akan berperan sebagai perusahaan investasi yang siap dalam melakukan pertumbuhan anak usaha dengan aksi korporasi sehat.

“Oleh karena itu kami angkat direktur investasi,” ujar Anindya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×