Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah berkongsi dengan PT Panahome Gobel Indonesia, PT Puradelta Lestari Tbk akan kembali menjalin kerjasama bisnis dengan pihak lain. Mereka sedang menjajaki bisnis dengan investor asing untuk mengembangkan pusat logistik di Kota Deltamas di Cikarang, Jawa Barat.
Proses penjajakan bisnis bahkan sudah terjadi sejak dua tahun silam. Puradelta berharap, penandatanganan kerjasama bisa terealisasi tahun ini. "Penjajakan memang agak lama karena kami menunggu pasarnya harus benar-benar ada dulu," ujar Hongky Jeffry Nantung, Presiden Direktur PT Puradelta Lestari Tbk kepada KONTAN di Jakarta, Senin (23/4).
Nanti, Puradelta dan mitra bisnis akan membangun pabrik dan pergudangan sewa di pusat logistik. Hanya, mereka belum bersedia menyebutkan luas area pengembangan yang dimaksud.
Yang pasti Puradelta mengendus potensi bisnis menjanjikan dari pusat logistik. Menurut pengamatan mereka, banyak produsen atau vendor yang memilih untuk menyewa pabrik ketimbang membangun pabrik.
Adapun kehadiran pabrik dan pergudangan sewa di pusat logistik baru Kota Deltama, akan melengkapi lima pabrik sewa existing. Saat ini, kelimanya sudah tersewa. Masing-masing pabrik memiliki luas bangunan mulai dari 1.068 meter persegi (m²) dan luas tanah 1.700 m². Kalau total luas lahan lima pabrik mencapai 1 hektare (ha).
Sambil mengawal kongsi baru, Puradelta mengejar marketing sales atau pendapatan pra penjualan Rp 1,25 triliun tahun ini. Target itu 10,71% lebih kecil ketimbang realisasi marketing sales 2017, yakni Rp 1,4 triliun.
Puradelta menyebutkan, pencapaian marketing sales tahun lalu memasukkan penjualan lahan melalui PT Panahome Deltamas Indonesia. Panahome Deltamas adalah perusahaan patungan mereka dengan Panahome Gobel. "Lebih baik di pertengahan jalan kami menaikkan target daripada terlalu agresif tapi akhir target malah meleset," kata Tondy Suwanto, Direktur PT Puradelta Lestari Tbk.
Tahun ini Puradelta menganggarkan dana belanja modal Rp 500 miliar–Rp 600 miliar. Sekitar 20%–30% untuk penambahan lahan. Lalu dana selebihnya untuk pengembangan infrastruktur kawasan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News